Monday, October 6, 2008

In the next ten years...


Aku punya banyak keinginan. Semua itu telah kutuliskan dalam daftar 50 Hal yang ingin kulakukan sebelum mati di diaryku. Menurutku itu ide yang bagus, bikin kita selalu punya aktivitas dan rencana untuk dijalankan. Semuanya tidak perlu terlaksana tiap tahun... kan rentang waktunya seumur hidup. Setiap aku bosan dengan sesuatu atau sedang tidak ada kegiatan, aku melihat daftar itu dan mulai mengerjakan sesuatu sesuai yang kupilih dari daftar. Acak saja, tergantung yang kita inginkan saat itu.

Aku belum menggenapkan daftar keinginanku menjadi 50 item, Insha Allah, baru 35 item saja. Dari semua itu aku baru menyelesaikan 10- 15 hal. Diantaranya kursus menjahit, jalan-jalan ke luar negeri, sekolah di luar negeri, dapat nilai TOEFL yang tinggi (recently di atas 550-lah), belajar menulis cerpen yang baik, dan membuat masterpiece dalam education (hibah pengajaran).

Walaupun belum semuanya tercapai, aku tetap bersemangat mengerjakan satu demi satu cita-cita. Saat ini aku tengah bekerja keras untuk menjadi peneliti handal (dapat dikatakan mungkin berhenti saat aku sudah ga mampu), penulis cerpen terkenal, dosen yang baik, dan mendapat beasiswa untuk PhD. Semua itu butuh kerja keras tidak sedikit. Bisa jadi satu keinginan hanya dapat dicapai dalam waktu satu tahun. Tetapi untuk itu saja aku sudah bersyukur setengah mati.

Sepuluh tahun lagi, aku ingin sekali bisa membuat kursus bahasa Inggris anak-anak, juga TKA dan TPA untuk anak-anak tidak mampu. Aku merasa itu adalah cita-cita yang membutuhkan dana besar dan mental baja. Sekarangpun aku telah bersiap mencari info untuk mengusahakannya. Aku juga ingin memiliki profesi sampingan sebagai desainer interior, (mungkin) sepuluh tahun lagi. Disamping itu aku juga ingin sudah meraih gelar Doktor, karena hal itu akan berkontribusi banyak untuk cita-cita lainnya di masa depan.

So friends... apapun dia, cobalah buat list beberapa hal yang ingin dilakukan sebelum mati. Kerjakan saja pelan-pelan... ga perlu merasa harus terlaksana dalam satu bulan. Pilihlah kegiatan yang bermanfaat dan bikin kita bisa berkontribusi lebih banyak ke orang lain. Lalu tick tiap hal yang sudah kita capai... pasti kamu akan bangga berat, ga sangka tiap hal yang ingin kita lakukan bisa terlaksana.

Mudah-mudahan setelah itu, apa yang kita kerjakan selalu hal-hal berguna... agar kita menjadi manusia yang paling banyak manfaatnya di tengah umat manusia ini.

Tetaplah berusaha… SEMANGAT!!!

Perth,
ketik ulang dari Newsletterku tahun 2005 lalu... untuk menyemangati diri saja...

Saturday, October 4, 2008

Proses Kreatif dalam Otak Kita


Otak merupakan anugerah Allah yang terbaik bagi manusia. Proses-proses berpikir, merenung, menganalisis, menyatakan kembali sampai membenarkan tentang suatu proses/fakta kejadian, adalah tugas mulia otak yang terus-menerus diingatkan dalam Al Quran bagi kaum cendekia. Otak kita juga tidak dapat disamakan dengan teknologi apapun karena keunikannya dalam menyimpan data, menganalisis lalu menyatakan kebenaran melalui database dan hasil sintesanya. Buktinya, karena ada otak manusia, maka ada teknologi…

Satu proses menarik yang saya dapatkan dari buku Mestakung, adalah saat otak berproses menyelesaikan suatu masalah. Otak akan mengumpulkan semua informasi yang telah didapat sebelumnya, lalu akan mencari apakah data terdahulu dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang sama. Jika masalah itu mirip dengan masalah sebelumnya, maka otak akan memberikan jawaban dan kita bisa menyelesaikan masalah tersebut. Tapi jika masalah itu baru, maka otak berada dalam kondisi kritis. Saat-saat kita berpikir keras mencoba mencari jawabannya, maka sel-sel otak melakukan pengaturan diri (mestakung), bersama-sama menggabungkan informasi yang sudah dimiliki untuk menghasilkan solusi. Tiba-tiba… muncullah jawaban atas pertanyaan sulit tadi atau ide cemerlang yang dapat digunakan.

Proses kreatif otak menurut Hermann von Helmholtz (fisikawan abad 19), adalah SATURASI, INKUBASI dan ILUMINASI. Saturasi, berarti pengumpulan ide, yaitu saat otak dipenuhi berbagai masukan untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi. Saat inilah masanya banyak-banyak membaca apa saja tentang topik riset/skripsi, tanpa mempedulikan penting/tidak pentingnya di kemudian hari. Kemudian, tahap inkubasi atau pengeraman ide, saat aktivitas otak terus berlangsung di alam bawah sadar. Semakin sulit persoalan, maka kadang perlu waktu lebih lama. Tanpa kita sadari, kita jadi bermimpi tentang riset, kesulitan-kesulitan yang mungkin kita hadapi, jalan-jalan yang harus kita tempuh… Hingga… tibalah tahap iluminasi, saat otak memberikan ide kreatif untuk menyelesaikan suatu masalah tadi.

Tahapannya seperti segitiga, dengan bagian bawah Saturasi

bagian tengah Inkubasi

bagian atas Iluminasi

Proses menarik ini, menyadarkan saya, bahwa benar adanya--- misalnya hal sederhana seperti: untuk bisa menulis, perlu banyak membaca atau untuk bisa menjawab pertanyaan di bidang tertentu, perlu wawasan khusus untuk bidang tersebut. Untuk bisa sukses ujian, semakin sering kita membaca untuk memahami konsep dan latihan soal, maka semakin besar peluang dapat nilai bagus. Untuk dapat menetapkan hukum, perlu kaya pengalaman tentang suatu hal sehingga bisa jadi hukum yang baik. Untuk bisa sukses melakukan riset tentang suatu hal, perlu banyak exposure (paparan) dari bidang tersebut.

Jika tidak, otak kita akan kesulitan untuk running… habis, isinya saja tidak ada, kok

Perth,
Archimedes dan tragedi bak mandi merupakan hasil proses kreatif ini