Sunday, July 10, 2016

Solo Trip to Penang and Kedah (2012)

I went to Penang and Kedah in October 2012 since hubby was still in Perth to finish his thesis. Sometimes I have to travel alone, especially when hubby is busy with his work. There was a conference at Batu Feringhi, Penang, and it was my chance to present my latest work. There were many places that I'd like to visit, but I wouldn't be able to cover all places. So I stick on my favourite places to visit, e.g. botanical garden and butterfly farm. At the end of the conference, my best mate MM would pick me up at Batu Feringhi, so we could visit her place in Kedah.

Initially, I've stayed in Sepang for one day before took off to Penang island from KLIA2. 



I've been told that the only transportation mode that I could get was a taxi from the Penang airport to Batu Feringhi. Luckily, I didn't give up very easily and found the best way to Batu Feringhi without paying RM100 for taxi. I took a bus with a fare of RM4 directly to Batu Feringhi. 



The trip to Batu Feringhi was exciting. There were many colorful buildings, heritage buildings, temples, and offices. It is a neat, clean and orderly city, so much like Perth. 






The most important part was of course Batu Feringhi, the local and tourist destination in Penang where there are many hotels, resorts, and bungalows located. I took a budget but nice and clean hotel in this area.




In the afternoon, I went to the Tropical Spices Garden. The full story could be read here



Another interesting place to visit was the Butterfly Farm. I spent nearly two hours in that place. I took time to observe the butterflies, flowers, ponds, plants, and fish. There were quite many types of colorful butterflies and moths in the farm. 






After the conference, my friend MM took me to Kedah. Before that, we went to Masjid Terapung for shalat and took some photos of the surrounding mosque. She also took me to eat authentic Penang cuisine, such as rujak pasembur, cumi (cuttlefish), mee udang (prawn noodles) and laksa Penang.






I stayed in Kedah for two days. We went to UUM, the uni, where she works as a lecturer. 






We went to Museum Padi (Rice Museum) that tells a story about rice farmer culture in Kedah. 




She took me to eat some halal Thai foodies, such as coconut jelly, tom yam, kerabu and stir fried mushrooms. 




There was a nice tasik (lake) near her regency. 



We had a nice dinner in Langkawi and returned late to her home. 

She took me to the airport where I rushed to check in. However, there was still not many passengers even a plane in the airport. 



Finally, the plane that took me to KLIA has arrived. 



That was such a very nice and well prepared adventure that I've been experienced in life. I'm ready to have more solo trips in some exciting places. 


Jakarta,

Saturday, July 2, 2016

Beberapa Contoh Perilaku Tidak Ikhlas


Imam Al-Ghazali telah menyebutkan beberapa contoh perilaku tidak ikhlas atau dengan disusupi niat lain yang bisa merusak keikhlasan. Perilaku-perilaku tersebut sering dilakukan orang dan dianggap biasa. 

Imam al-Ghazali berkata, "Tiba saatnya kita membicarakan tentang orang yang beramal baik dengan niat mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub), tapi dikotori niat lain. Diantara contohnya adalah:
a) Berpuasa agar sehat
b) Membebaskan budak karena budak tersebut terlalu membebani pengeluaran dan berakhlak jelek
c) Berhaji dengan tujuan wisata, agar selamat dari kejahatan yang mengancam di negerinya, untuk lari dari musuh yang ada di rumahnya, atau demi menghindari penatnya mengurusi pekerjaan dan keluarga
d) Menyerang musuh untuk berlatih perang atau mempelajari bagaimana musuh mempersiapkan pasukan
e) Shalat malam untuk mengusir kantuk agar bisa meneruskan ronda malam atau melanjutkan perjalanan
f) Mempelajari ilmu agar mudah mencari harta, mulia di mata keluarga, atau untuk menjaga kekayaan
g) Mengajar atau berdakwah untuk mengisi kekosongan atau menyalurkan bakat

h) Membantu para ulama atau kaum sufi agar terhormat di mata mereka dan manusia atau agar mendapat kemudahan di dunia
i) Menulis Al Quran untuk melatih keterampilan menulis kaligrafi
j) Berwudhu untuk mendinginkan atau membersihkan tubuh
k) Meriwayatkan hadis untuk menunjukkan betapa sahih sanad yang diriwayatkannya
l) Berpuasa agar tidak bolak-balik ke dapur, tidak capek memasak atau untuk mengurangi makan (diet)
m) Bersedekah kepada pengemis agar pengemis itu cepat pergi

n) Menjenguk orang sakit agar dijenguk kembali ketika sakit
o) Mengurus jenazah agar jenazah keluarganya diurus juga
p) Melakukan sesuatu agar diketahui dan disebut-sebut bahwa ia orang baik
 

Sekalipun niat utamanya adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah, setiap amalan yang disusupi maksud keduniaan, tidak lagi dikatakan sebagai amal yang ikhlas. 

Meskipun mewujudkan keikhlasan yang sempurna sulit, tetapi jangan meninggalkan amal saleh karena takut tidak ikhlas. Lebih baik pancangkan niat ikhlas terlebih dahulu. Seandainya niat yang merusak amal masuk maka obatilah segera dan jangan berputus asa. Tetaplah ikhlas dan bersosialisasi dengan cara yang baik. Jangan meninggalkan amal karena malu dilihat orang dan tidak mau dianggap saleh. 
Mengerjakan amal karena manusia adalah syirik. 
Meninggalkan amal karena manusia adalah riya. 
Meninggalkan amal karena takut tidak ikhlas adalah kebodohan. 
Meninggalkan amal ketika amal itu disusupi niat tidak ikhlas adalah tanda hati yang lemah. 

Amal yang dikerjakan dan ditinggalkan karena Allah tidak akan rusak oleh niat-niat keduniaan selama niat-niat yang merusak tersebut segera dibersihkan.

Jakarta,
Kutipan Tulisan dari buku 'Petunjuk Nabi agar Hatimu Lebih Cerdas Lebih Ikhlas', karya Muhammad Musa Al-Syarif, Penerbit Zaman 2009