Berdasarkan hitung-hitungan saya sebelumnya, yang hobi ikutan konferensi dan jalan-jalan, pada tahun 2017 ini saya harus mengerem kesukaan hadir di konferensi karena harus fokus menulis di jurnal ilmiah. Sayangnya, event kumpul akademisi sama geng KORIGI tidak boleh dilewatkan meski sekali setahun kali. Sometimes, dengan mereka saya bisa jadi diri sendiri, saintis sejati, geopolymer researcher sungguhan. Haha.
Salah satu pengalaman mengikuti konferensi internasional tidak selalu menjadi peserta, bisa jadi panitia, reviewer dan moderator untuk sesi paralel atau sesi moderator.
GCEE dengan tiga keynote speaker dari Brunei, Jepang dan Indonesia. |
Pada konferensi kali ini, GCEE, saya diundang menjadi moderator untuk key note speaker. Sungguh sebuah kehormatan dari teman-teman di Jurusan Teknik Sipil UNM. Pembicara yang diundang berasal dari Kumamoto University, ITB dan SEAMEO Voctech Brunei Darussalam. Monita sebagai keynote dari Universitas Riau dan KORIGI, akan berusaha dengan baik memandu acara paling pertama dalam sesi konferensi.
Sebelum berangkat ke Malang, saya diberi tips dan trik oleh Prof Brian dari University of Canberra, Australia, saat di Jakarta. Untuk menjadi seorang moderator key note speaker yang profesional saya harus melakukan beberapa cara seperti berikut:
- Mempersiapkan diri: mencari topik tiap key note, mempelajari CV online speaker, memahami tujuan konferensi, bahkan kalau perlu meminta bahan dari keynote kepada panitia untuk dipelajari di awal.
- Mempersiapkan script moderasi singkat (max. 2 halaman) untuk memandu sesi agar lebih selalu on the right track.
- Meminta semua keynote speaker untuk duduk bersama di meja sebelum memulai sesi dan memberikan briefing singkat mengenai apa yang moderator lakukan dalam sesi, serta batasan waktu pidato (biasanya 20-30 menit).
- Memulai sesi dengan sambutan singkat sambil mengingatkan tujuan konferensi di awal, lalu menerangkan pembagian sesi, yakni memperkenalkan speaker, sesi pidato keynote speaker, dan sesi Q&A.
- Membacakan CV speaker dengan singkat dan highlight mengenai pidatonya sambil memberi summary tentang apa yang dibicarakan dari sudut pandang moderator.
- Untuk sesi pidato, moderator diberikan waktu sesuai alokasi. Kita harus profesional dan keep the time. Jika perlu, kita interupsi pembicara sesekali untuk mengingatkan waktu dengan sopan dan penuh penyesalan. Pada konferensi ini saya berusaha sangat tepat waktu agar peserta dan panitia nyaman, sehingga sering menginterupsi pembicara dan mengingatkan pembicara berikutnya untuk tepat waktu.
- Pada sesi tanya-jawab, ada baiknya kita sudah planted (cari) penanya back-up dari grup kita untuk bertanya kepada salah satu keynote speaker. Hal ini sering dilakukan oleh moderator profesional agar suasana lebih hidup, dan memberikan kesempatan bagi tiap keynote speaker untuk memberikan pandangannya lebih dalam lagi melalui sesi pertanyaan.
- Akhiri sesi dengan membacakan summary dari pidato keynote yang telah kita baca sebelumnya atau didengarkan saat sesi. Saya belajar membuat pernyataan dari materi keynote sehari sebelumnya ketimbang memberikan summary random dan tidak relevan di akhir sesi, karena saya perlu mengontrol waktu dan suasana sesi ketimbang memikirkan take home message selama sesi berlangsung.
- Akhiri sesi dengan memberi apresiasi kepada universitas, panitia, peserta dan semua yang terlibat secara aktif dalam sesi key note yang menarik tersebut.
- Persilakan keynote speaker untuk berfoto bersama dengan pihak universitas, pejabat dan pihak lain yang sudah menunggu kesempatan.
- Be an enthusiastic moderator. It depends on you. You're the ruler. Give a good impression and take-home message to everyone from your moderation session.
Pengalaman dalam sesi keynote GCEE 2017 ini benar-benar pondasi supaya bisa moderator profesional dalam berbagai konferensi internasional mendatang. Di akhir acara, beberapa invited speaker memberi apresiasi karena saya berhasil menjalankan sesi dengan luwes, dan menjaga waktu moderasi sesuai jadwal. Ketepatan waktu ini juga sangat dihargai oleh seorang invited speaker dari UK.
Saya sendiri sangat bersyukur karena bisa mengembangkan style sendiri tanpa perlu basa-basi agar semua berjalan dengan baik dan berkesan di hati peserta.