Thursday, April 9, 2020

Refleksi WFH





Tiba-tiba seluruh dunia berjalan lebih lambat.  Bumi beristirahat, rejuve.

Akibat kelebihan muatan, terhuyung-huyung berjalan memikul beban, kemudian terhempas.

Awalnya datang 'badai' yang memporakporandakan dasar lautan, mengangkat semua mineral dan harta karun yang disimpannya dalam diam dan waktu lama.

Alam dibersihkan, beban dikurangi. 

Pada saat ini kita terus membaca doa Nabi Yunus saat dalam perut ikan.

Doa supaya lepas dari kesulitan.

Laa ha ila anta, subhanaka inni kuntu minadz dzolimiin.

Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." (QS. Al‐Anbiya': 87)

Semoga beberapa waktu kemudian akan datang 'kedamaian' dan semoga semua makhluk akan sujud syukur menghadapinya. 

Allah Maha Tahu. 

Ini semua kebaikan dari Allah dan Allah akan membantu kita semua untuk bangkit dari kesulitan ini.

La Tahzan, Innallaha ma 'ana.

Pekanbaru, 

Thursday, April 2, 2020

Travel Update Year 2019

Setelah absen selama 2 tahun tidak bepergian jauh-jauh ke luar negeri, Alhamdulillah, akhirnya dengan izin dan rezeki Allah, suddenly aku bisa mengunjungi 20 negara dan beberapa tempat sekaligus pada tahun 2019. Perjalanan panjang tersebut memakan waktu cukup lama dengan beraneka funding, yakni dari program World Class Professor, DAAD Germany, Australia Awards Indonesia, Universitas Riau (LPPM dan Jurusan Teknik Sipil), dan DRPM Dikti. Kegiatan yang dilakukan meliputi visiting, research stay, training, conference, workshop, dan business trip yang sangat berguna untuk pengembangan personal dan profesional (personal and professional development).


Januari-Februari: Singapura (Singapura), Abu Dhabi dan Dubai (Uni Emirates Arab)


Lukisan Whistler's Mother
Setelah fokus mengedit prosiding konferensi ICANCEE2018 selama tiga bulan penuh pada akhir tahun 2018, aku memutuskan untuk refreshing di Abu Dhabi dan Dubai, tempat adik no 1 berdomisili sekarang. 

Kami mengunjungi Louvre Abu Dhabi, salah satu cabang Louvre Paris, karena ingin melihat lukisan termahal di dunia karya polymath Leonardo da Vinci, yakni Salvator Mundi. Sayang sekali lukisan itu belum dipasang di Louvre karena masih banyak konspirasi mengenai hal itu, sehingga lukisan terkenal yang lain seperti Whistler's Mother dari pelukis USA, James Whistler, jadi banyak dikejar pengunjung.  Jika tidak ingat, lukisan ini pernah muncul di film Mr. Bean. Madame Whistler digambarkan sebagai sosok sederhana, religious tetapi telah menyeberangi lautan Atlantik sebanyak 11 kali untuk menemani suami dan anaknya bepergian ke berbagai negara. Mengenai lukisan ini selengkapnya di sini.

Kami berdua melakukan kegiatan seru lain seperti lunch di tepi pantai di Sharjah, mengunjungi museum sains dan teknologi Sharjah, naik ke puncak Dubai Frame, shalat di Syekh Zayed Grand Mosque, duduk di tepi pantai dan belajar sejarah bangsa Emirat di Abu Dhabi Heritage Village, duduk berdua menikmati malam di Dubai Creek dari jendela kamar hotel, dan traveling darat ke kota Fujairah yang cukup jauh dari Abu Dhabi.  


Maret-April: Europe
Perjalanan ke beberapa negara di Eropa dilaksanakan pada akhir Maret dan awal April bersama kedua orang tuaku.  Kali ini kami tim jalan-jalan yang selalu bertiga diberi Allah rezeki melihat bumi dan ciptaan Allah, kata ibuku, seperti dalam surat Al Mulk ayat 15.  Agar praktis, kami mengikuti paket tour untuk bisa keliling ke beberapa kota dan negara tanpa perlu pusing mengatur transportasi dan akomodasi lokal sehari-hari. Tur sendiri kami ambil dari West Europe, Keukenhof 13D dari Bayu Buana Tour dan Travel. Persiapannya cukup memakan waktu dimulai dari Desember 2018. Alhamdulillah, akhirnya pada 23 Maret 2019 kami terbang dari Jakarta ke Roma untuk memulai perjalanan tour tersebut.  Berdasarkan itinerary, kami mengunjungi 16 kota/tempat di 9 negara, yakni Roma, Pisa dan Venesia (Italy), Vatican City (Vatican), Innsbruck (Austria), Frankfurt, Cologne, Black Forest (Jerman), Zurich, Engelberg, Luzerne (Switzerland), Vaduz (Liechtenstein), Amsterdam, Volendam (Belanda), Brussels (Belgium) dan Paris (Perancis). Untuk perjalanan pulang, kami terbang dari Paris menuju Jakarta melewati Abu Dhabi (lay over beberapa jam ke toilet) menggunakan A380. Perjalanan di Eropa menggunakan bis eksekutif dengan 25 orang peserta tour dan satu tour leader. Umumnya peserta adalah suami-istri, maupun keluarga dengan anak dan grup arisan. It was such a great memory with my parents in 2019, apart from other trips with them all over the world, that I will treasure forever in life.  

Italy, Switzerland, France, Germany and Netherland with my parents.

Juni: Jakarta-Cipanas
Setelah hari raya Idul Fitri, kami mengajak bapak-ibu mertua dan saudara-saudara ipar serta keponakan berlibur ke Cipanas, Puncak.  Vila yang kami tempati letaknya di lembah dekat dengan sungai dan tebing penuh gemericik air.  Tempat tersebut sangat menyenangkan karena bisa menikmati alam, udara bersih dan piknik dengan keluarga.  Kami ke tempat-tempat menarik, menikmati taman bunga, udara khas pedesaan dan makanan khas di tempat tersebut. Sayang sekali perjalanan pulang ke Jakarta luar biasa padat sehingga kurang berkesan. Tetapi kami bersyukur bisa membawa bapak ibu, pakde bude, dan keluarga besar bersama-sama meskipun hanya sehari. 

Bersama bapak-ibu mertua dan hubby saat breakfast. 
Suasana vila di waktu malam.

Juli: Mataram, Jakarta 
Perjalanan ke Mataram, Nusa Tenggara Barat dan Jakarta dalam rangka bekerja dengan tim internasional.  Pada perjalanan ini aku lebih banyak fokus mengerjakan tugas-tugas dan tidak banyak sightseeing. Di Lombok aku mencoba sate kuda rembiga! Itulah hal yang paling adventurous saat itu.  Selama di Jakarta, aku belajar banyak hal yang membantu diriku fokus menapaki jenjang karir dan recharging mental dan mind set saat bekerja dengan tim asing. 


Sate rembiga daging kuda dan urap daun pepaya.

Agustus: Bandung, Kuala Lumpur (Malaysia), Adelaide (Australia)

Setelah dari Jakarta, kami melanjutkan perjalanan ke Bandung untuk mengikuti pelatihan reviewer penelitian DRPM.  Jadwalnya padat hingga sehari menjelang Idul Adha, materinya menarik, pelatihannya juga mantap, selama di situ aku harus belajar semua aturan-aturan menteri keuangan, dirjen, dll, yang tak sempat dibaca kalau di kampus.  Pada pelatihan tersebut aku berjumpa para reviewer yang kukagumi karena kredibilitas mereka karena sudah bertahun-tahun membantu Dikti. Misalnya Prof. Suminar dari IPB yang pernah mendorongku untuk studi S3 dan giat bekerja dalam bidang publikasi dan penelitian.  Rasanya bangga sekali sekarang bisa bergabung dengan tim reviewer DRPM untuk membantu mereka menyeleksi proposal yang layak didanai.


Bersama Prof. Suminar, reviewer DIKTI paling senior dan salah satu mentorku

Kegiatan berikutnya setelah Idul Adha adalah World Class Professor di University of Adelaide, Australia dengan dana dari SDM Dikti. Alhamdulillah, tahun 2019 ini kami mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan Prof. Shaobin Wang dari School of Chemical Engineering and Advanced Materials.  Kegiatan tersebut adalah untuk fine-tuning artikel ilmiah, melakukan visiting research dan kegiatan akademik lain selama durasi World Class Professor. Pengalaman mengunjungi University of Adelaide sebenarnya membuka wawasan dan semangat baru untuk kolaborasi serta riset postdoctoral di Jerman.  Satu lagi, pengalaman mengelola WCP skema B membantuku mengingat kembali dasar-dasar pengelolaan proyek universitas.  Perjalanan ke Adelaide menutup rangkaian traveling Juli-Agustus selama 40 hari berturut-turut. 


Diskusi bersama Prof. Wang di Adelaide University, Australia. 

Guest Lecture Prof. Wang di Universitas Riau, Pekanbaru.

September-Oktober: Europe
Beberapa hari setelah kunjungan Profesor WCP ke Universitas Riau, aku dan hubby berangkat ke Jerman melalui Doha.  Kegiatan selama 21 hari di Eropa adalah berlibur dengan tur GoEUGo (salah satu operator dari Belanda), mengikuti konferensi EACEF7 di University of Stuttgart, dan menghadiri training Women in Leadership, Alumni UNILEAD  Khusus untuk training tersebut, aku dan Yuli kolega dari UNJ telah terpilih mewakili Indonesia.  

Persiapan untuk perjalanan panjang selama 25 hari dan meliputi 8 negara merupakan kesempatan dari Allah untuk merecharge sisi internasionalisasi, riset dan leadershipku.  Kami mengunjungi Doha (Qatar), Frankfurt, Munich, Black Forest, Stuttgart, Oldenburg (Jerman), Prague (Cekoslavia), Budapest (Hungaria), Bratislava (Slovakia), Vienna, Mondsee (Austria), Zurich, Engelberg, Luzerne (Switzerland), Vaduz (Liechtenstein).  Meski demikian, bersama hubby kami bisa mengunjungi 8 negara selama 8 hari.  Aku bersyukur bisa mengajak hubby ke Engelberg, menaiki gunung Titlis naik Rotair 360deg untuk mendapatkan pengalaman yang sama saat pergi dengan orang tuaku bulan Maret lalu. Di Stuttgart kami berjejaring dengan staf di sana dan di Oldenburg aku menikmati persahabatan dengan teman-teman leaders wanita dari berbagai negara. 


Mount Titlis, Swiss. 
EACEF7, University of Stuttgart, Jerman.
UNILEAD Alumni Workshop Women in Leadership, Univ. of Oldenburg, Jerman.


November: Bogor
Pada tahun ini aku mendapat undangan untuk mengikuti seminar hasil Penelitian Dasar  skema Material Maju DRPM Dikti di IPB Convention Center, Bogor. Pada kegiatan tersebut aku harus mempresentasikan berbagai temuan dan kegiatan terkait Penelitian Berbasis Kompetensi didanai pada tahun 2018-2019. Semua peneliti mendapatkan kesempatan mempresentasikan dan mendiskusikan hasil penelitian mereka dipandu oleh reviewer nasional.  Kegiatan yang cukup mendadak ini benar-benar membuat kami maraton berhari-hari mempersiapkan profil, poster, buku, log book dan luaran lain yang belum tertata dengan rapi. Sistem diskusi yang terbuka di antara peserta sangat membantu membuka jejaring baru dan kolaborasi penelitian maupun publikasi. Alhamdulillah, karena berhasil mendapatkan penyaji terbaik pertama pada kelompok tersebut.  Semua ini membuatku semakin yakin bahwa topik penelitian tersebut memiliki USP (unique selling point) dan novelty yang cukup baik sehingga tambah semangat untuk melanjutkan banyak kajian dan publikasi di masa mendatang. 


Kelompok dua, skim Material Maju, Penelitian Dasar DRPM Dikti.

Alhamdulillah, satu lagi piagam penghargaan untuk tahun 2019:)


Desember: Jakarta
Leg terakhir di bulan Desember adalah kembali ke Jakarta dengan tim seminar alumni DAAD. Host kami dari Univ. of Applied Science Kiel-UKI-UMY, dengan fasilitator Dr. Britta Thege, dan Dr. Mareika Klara. Selama beberapa hari kami berdiskusi, bertukar pikiran, dan mengunjungi tempat-tempat seru seperti kantor UN, kantor DPR, dan had a beautiful dinner together di restoran Makassar.  Kegiatan ini menambah lagi input dalam diriku untuk stay calm, stay focus dan stay strong dalam mewujudkan mimpi profesionalku. Draft tulisan tentang kepemimpinan perempuan di perguruan tinggi sudah bertambah analisanya. Draft proposal Alumni Grant Scheme untuk membangun network antar perguruan tinggi telah didiskusikan dengan Mareika dan Britta. Mudah-mudahan semua mimpi bisa terwujud pada tahun 2020-2021. 

Tim Seminar Alumni DAAD 2015-2020

Alhamdulillah, so many ideas, insights, developments, etc. Mudah-mudahan bisa terulang lagi di masa mendatang. 

Pekanbaru, 
Alhamdulillah, I'm so grateful, Allah.
A very memorable hectic 2019.