A lecturer, an engineer, a learner, a researcher, a reviewer, a traveller, an adventurer. Love plans and plants.
Thursday, September 1, 2016
Mengaktifkan diri saat tenggelam dalam kesedihan
So, bunyinya seperti kita ini robot yang perlu diaktifkan kembali saja.
Tetapi hal itu pasti pernah dialami tiap orang.
Apalagi kalau diantara kita mengalami kesedihan akibat masa-masa sulit karena kehidupan tidak selalu penuh bunga, atau keletihan karena terlalu berat beban hidup yang ditanggung, atau juga merasa pesimis karena hal-hal yang dilakukan belum kelihatan hasilnya.
Untuk itu, kita perlu memberi waktu bagi diri sendiri.
Biarkan diri istirahat sejenak untuk merenung, mencari jawaban, melupakan, atau menenteramkan jiwa sendiri.
Berdoa, shalat dan bersabar. Mulai lagi tilawah Al Quran.
Lakukan hobi atau belajar hobi baru.
Pergi traveling (sangat dianjurkan). Bertemu teman-teman baru. Buat project yang melibatkan orang-orang tak dikenal. Atau, bersilaturrahmi dengan keluarga dan kerabat yang mengenal kita dari kecil. Bahkan mungkin saja ambil kursus bahasa asing, melakukan S2 atau S3. Apa saja, untuk menyibukkan diri dan membuat kita lupa dengan kesedihan tersebut.
Insya Allah kita akan cerah lagi.
Bahkan jika dilakukan terus-menerus, pasti kesedihan tadi lambat-laun akan memudar dan bisa hilang tak berbekas.
Bukan tidak mungkin kita akan tersenyum mengingat betapa kuatnya diri kita bangkit dari kesedihan yang seolah tak kunjung hilang.
Pekanbaru,
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Semoga ini bisa jadi point untuk introspeksi diri bagi diriku dan teman-teman lain. Kuakui, diriku kadang suka sombong, padahal tidak memili...
-
Perth termasuk tempat beriklim Mediterranian, maksudnya memiliki musim panas yang kering dan curah hujan tinggi di musim dingin. Monaco, Rom...
-
Soal kucil-mengucilkan ini sering kita alami, kan? Kadang-kadang hati jadi panas membara mengingat perlakuan tidak adil dari teman-teman ata...
No comments:
Post a Comment