Sunday, October 24, 2010

Kings Park dan Festival Bunga Musim Semi


Kings Park, sebuah kebun raya di kota Perth yang kukenal melalui sebuah novel karya seorang penulis FLP. Ia bercerita mengenai dua orang mahasiswi yang suka datang untuk berpiknik dan menikmati bunga-bunga di Kings Park. Dalam bayanganku, Kings Park itu seperti padang rumput luas dengan semak bunga di sana-sini. Tetapi saat aku melihat sendiri tempat itu, barulah aku mengerti perasaan si penulis yang ingin mengabadikan Kings Park dalam tulisannya. Tempat itu memang membantu kita mensyukuri ciptaan Allah yang ditata sedemikian rupa, berlatarkan langit biru, sungai biru dan pohon-pohon hijau. Tenang dan tenteram rasanya.

Kings Park terletak di sebelah atas pusat kota Perth. Letaknya hanya sekitar setengah kilometer dari Perth CBD dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki, naik sepeda maupun naik bis no 37. Menurut ukurannya, Kings Park termasuk taman terbesar di dalam kota mengungguli Central Park di New York.



Selain menyuguhkan pemandangan spektakular mengarah ke kota Perth, pengunjung dapat mengamati sungai Swan yang membentang hingga ke perairan Melville. Tak heran jika tempat ini tidak pernah sepi dari pengunjung yang ingin menikmati kota Perth hingga malam hari. Bahkan kalau malam pergantian tahun dan Australian Day, tempat ini sangat sesak dengan orang-orang yang tidak melewatkan pemandangan indah ke arah kota Perth. Pendeknya, urusan pemandangan indah, tidak perlu kecewa deh, dengan Kings Park.



Musim semi adalah waktu yang paling kutunggu-tunggu untuk mengunjungi Kings Park. Festival bunga musim semi menampilkan bunga-bunga liar dari seluruh penjuru Western Australia ditata sedemikian rupa di sana. Semuanya gratis, bisa dinikmati sepuasnya, maksudku, bisa digunakan untuk berpose sesukanya. Bunga Paper Daisy warna pink dan putih ini adalah bunga terbanyak yang ditanam pada musim semi. Tampaknya bunga ini tidak keberatan tumbuh di pasir yang memiliki sedikit humus di sana.



Bunga-bunga native seperti Kangaroo Paw berbagai warna dan bentuk turut menghiasi musim semi yang indah ini. Berbagai tanaman lain seperti banksia, bottlebrush, waxflower, starflower, ribbon fire, pimelia, grass tree, semuanya semarak mewarnai kebun luas tersebut. Indah dan menakjubkan bagi para pecinta bunga dan tanaman.



Tak bosan-bosannya kami berkeliling taman sekedar untuk mengamati polah burung-burung dan tiap tanaman berbeda. Pengunjung bisa berjalan, duduk atau tidur di rumput hijau rapi yang terbentang di kebun Kings Park. Tapi harus hati-hati, karena rumput di dekat kolam air mancur tersebut banyak kotoran itik.


Ada beberapa tempat menarik lain yang dapat dikunjungi seperti berbagai tugu memorial berada di taman besar tersebut, seperti War Memorial tempat upacara dini hari ANZAC setiap tahun dan Bali Memorial untuk mengenang peristiwa bom Bali.



Hasil karya seni juga menghiasi taman menarik itu seperti Edith Cowan Clock yang berada di pintu masuk Kings Park, DNA Tower dan Aboriginal Art Gallery. Jacob's Ladder merupakan tangga panjang yang menghubungkan Kings Park dengan tepian sungai Swan. Tangga ini jadi tempat paling populer untuk berolahraga selain Tennis Club di Kings Park. Berbagai parkland untuk keluarga juga membentang luas di kebun itu, seperti Synergy Parkland dan Lotterywest Family Area.



Satu lagi tempat menarik yaitu Lotterywest Federation Walkway Arched Bridge, jembatan lengkung dari baja dan kaca sepanjang 52m yang terletak di ketinggian 16m dari permukaan tanah. Pemandangan dari jembatan kokoh ini begitu mempesona, karena pengunjung dapat langsung menatap pertemuan Canning dan Swan river, bangunan di sekitar sungai Swan, South Freeway, dan suburb Como.


Hm, andaikan, andaikan di Pekanbaru ada tempat sebagus ini, ditata rapi, tidak penuh sesak dengan orang berjualan, pemandangan million dollar...

Perth,

di saat menikmati keindahan King's Park, dan mencoba untuk tidak merasa kehilangan, hiks.