Friday, October 8, 2010

R U OK?


Sepertinya, membuat hari untuk memperingati sesuatu marak di Australia. Setelah Daffodil day untuk mengumpulkan dana bagi penderita kanker; ada Walking Up to school or work day, hari untuk jalan kaki ke sekolah dan tempat kerja; Clean Up day, hari bersih-bersih lingkungan; serta Tea time day, untuk menggalakkan minum teh bersama, sekarang ada R U OK? day!

Tanggal 7 Oktober dijadikan hari R U OK? di Australia sejak tahun 2009. Pada hari itu, orang-orang dari berbagai bangsa dan latar belakang diminta untuk menyapa keluarga, teman dan rekan kerja dengan “Are you OK?”

Tiap aku terlihat lelah, sedikit stress maupun jadi lebih pendiam, rekan sekerja di perpustakaan yang umumnya dari berbagai bangsa pernah bertanya R U OK?. Hal ini membuat aku merasa sedikit lebih nyaman, karena paling tidak kita harus menjawab pertanyaan mereka dengan yes atau no. Jika sedang bertemu teman akrab, maka aku akan menceritakan masalahku dengan sangat singkat. Biasanya mereka akan mencoba memberikan ‘reassurance’ berupa dukungan, dorongan, harapan dan kepercayaan. Dengan begitu aku jauh lebih tenang dan merasa sedikit lebih ringan daripada sebelumnya. Begitulah efeknya menanyakan kabar seseorang yang terlihat sedang tidak bahagia lewat R U OK?, ternyata membantu sekali, kan, untuk meringankan bebannya.

Bertanya R U OK?, sebenarnya memiliki makna mendalam, yaitu bertujuan untuk menghilangkan rasa terisolasi dan menyendiri seseorang yang berkaitan dengan depresi dan masalah sosial sehingga berujung pada bunuh diri.

Kasus-kasus bunuh diri di Australia meningkat beberapa tahun belakangan ini karena kehidupan yang terlalu individualisme. Suatu hal yang perlu dipelajari dari negara ini, bahwa tingkat bunuh diri cukup tinggi (2200 orang dalam setahun). Lebih dari 65 ribu orang menghubungi Lifeline berkaitan dengan kasus bunuh diri. Beberapa tokoh televisi, orang terkenal, atlit sering ditemukan mengakhiri hidup mereka secara mengejutkan seperti terjun dari karang, lompat dari balkon apartment maupun menyeburkan diri ke laut.

Sepintas, orang-orang tersebut sepertinya bukan orang-orang susah secara materi, tetapi kebanyakan dari mereka telah pernah mengikuti terapi untuk menghadapi depresi maupun berada di bawah pengaruh obat-obat anti depresan. Keadaan seperti ini berbahaya, karena orang-orang yang depresi cenderung labil dan menyendiri sehingga keadaan mereka kurang terdeteksi bahkan oleh orang terdekat sekalipun. Oleh karena itu, dengan menanyakan R U OK? pada orang-orang di sekeliling kita, mungkin akan membantu orang yang merasa depresi mau berkomunikasi langsung. Memulai percakapan dengan R U OK? akan menunjukkan kepedulian dan menimbulkan kenyamanan di hati orang-orang tersebut, sehingga peluang untuk bunuh diri karena depresi dapat dikurangi.

Baiklah, tunggu apa lagi. Kalau di sekeliling kita ada orang-orang yang sedang tidak bahagia atau murung saja, mari kita tunjukkan kalau kita peduli dan siap membantu dia. Kita bantu dia untuk meringankan beban di pundaknya dengan bertanya, R U OK?
Tapi jangan hanya pada tanggal 7 Oktober saja, lo.

Perth,
R U OK ga abis baca post ini, atau ga ok?:D