Kisah ini dialami oleh seorang teman yang pernah dizalimi orang. Meskipun ia tidak membalas dengan langsung, ternyata ada saja yang terjadi dengan si penzalim. Dalam Al Quran juga disebutkan bahwa orang zalim pastilah tidak akan beruntung. Suatu waktu, mereka akan mendapat balasan perbuatan mereka sendiri.
Temanku itu terkenal rajin membuat berbagai proposal untuk mendapatkan hibah penelitian, pengajaran, maupun pengabdian masyarakat. Berkali-kali ia memenangkan penghargaan karena usahanya yang gigih. Setiap ada kesempatan untuk mengikuti kompetisi, tanpa pikir panjang akan diikutinya. Kalah-menang, dibiayai atau tidak, bukan persoalan, karena ia suka berpartisipasi dan menghasilkan sesuatu.
Suatu ketika, teman-teman dekatnya mengkopi file proposal yang telah mendapatkan hadiah penelitian tahun lalu. Ia sepertinya bahagia karena mereka memuji hasil karyanya dan termotivasi ingin membantu teman-temannya. Temanku yang baik hati itu memberikan permintaan mereka dan dengan tulus iapun menerangkan apa-apa yang harus mereka lakukan untuk menang.
Saat ia mengumpulkan proposal miliknya beberapa minggu kemudian dengan girang ia menemukan beberapa proposal bertuliskan nama teman-temannya si peminjam file tersebut. Iapun membuka-buka proposal tersebut dengan penasaran, karena ada namanya sebagai pihak kedua. Tetapi ia menemukan fakta yang membuat dadanya terasa berat bernafas. Proposal-proposal itu, dengan sedikit editan di sana-sini, isinya nyaris sama dengan file yang dipinjamkannya. Hampir terbit airmatanya saat mengembalikan proposal itu ke dalam tumpukan. Ia merasa dizalimi karena karyanya dicontek tanpa pemberitahuan apapun.
Untunglah saat pengumuman pemenang, tak satupun proposal contekan teman-temannya mendapatkan hibah. Proposalnya sendiri mendapatkan peringkat pertama. Maha Besar Allah, yang telah sangat adil dalam kasus ini. Orang yang menzaliminya memang tidak beruntung. Iapun belajar untuk ikhlas atas perbuatan mereka. Tetapi, tak lama kemudian, ia mendapat kabar kalau kedua orang yang mencontek tersebut terlibat kasus-kasus berbau kecurangan. Salah seorang rekan membohongi tim penilai dengan mengumpulkan dua artikel yang sama tetapi diterbitkan di tempat berbeda. Sedangkan teman yang kedua, tidak dipercaya lagi untuk mengelola sebuah kegiatan besar. Wallahu’alam.
Sama seperti orang yang suka sembrono saat mengemudikan kendaraan di jalan. Ia hampir menyenggol orang, menabrak rambu, belok tanpa memberikan lampu tanda, menyabot jalur dan seribu satu tingkah tak wajar lagi yang menjengkelkan. Dengan sikap buruk demikian, tidak heran suatu hari mereka akan mengalami kecelakaan saat berlalu-lintas. Maka, hal yang sama dapat juga terjadi pada orang-orang yang suka menzalimi orang lain. Pastilah suatu hari mereka akan mendapatkan balasan~ karena mereka memang orang yang tidak beruntung.
Pekanbaru,