Berikut pertanyaan menarik dari mahasiswa:
Pertanyaan: "Bu, ibu sudah ke mana saja?"
Jawab: "Belum banyak sih, baru 17 negara, kalau transit di Hong Kong dan Sri Lanka dihitung."
P: "Waw, kebanyakan di Eropa, ya bu?"
J: "Tidak juga. Ibu baru berkunjung ke empat negara di Eropa, UK, Belanda, Jerman dan Perancis."
P: "Ibu sudah ke Paris?" *setengah memekik dengan mata berkilau
J: "Ho-oh. Destinasi favorit orang Indonesia. Menara Eiffel, kan?"
P: "Jadi kemana saja, bu..."
J: "Ga banyak. Negara Eropa tadi, trus Australia, New Zealand, Vietnam, China, Jepang, USA, Canada, UEA, Arab Saudi, nah, ga banyak, kan?"
P: "Kami satu aja belum, bu..." *sedikit kecewa
J: "Sabar, ibu juga baru-baru ini kok traveling. Waktu ibu S3, saya cukup intens bepergian, sebab Supervisor saya selalu berusaha memancing saya untuk menulis paper lebih banyak dan ikut konferensi. Kebanyakan gratis atau dibayari setengahnya, misalnya buat training dan jadi peserta conference. Ibu pernah diajak ke Jepang untuk meneruskan kerja sama sekaligus memberi public lecture."
P: "Negara mana, bu, paling berkesan bagi ibu?"
J: "Ada berbagai sudut pandang, jadi semua berkesan. Kalau ingin menikmati teknologi yang bikin wow, anda ke Jepang. Jika ingin menikmati teknologi tetapi lebih modest, anda ke Jerman. Lifestyle dan negara baru, anda ke Australia. Nature dan bunga-bunga, ibu sarankan ke New Zealand. Pembangunan pesat dan massive, ya ke China. Tempat dan suasana seperti di film-film, ke USA. Negara indah di pelosok seperti negeri dongeng yang ada kastil dan moose, ke Canada. Hmm, oiya, menikmati surga dunia, ke UEA (Dubai). Have fun moderately dan menikmati kepadatan tanpa pusing, bisa ke Vietnam. Kalau mau menikmati suasana romantis musim dingin, coba ke Amsterdam. Tetapi, ada tempat tak terkalahkan, menurut ibu, tempat di mana hati menjadi sangat tenang, barokah, bersemangat ibadah, semuanya terasa indah, murottal imampun lebih indah dari nyanyian di dunia... yakni di Mekkah Al Mukarramah."
P: "Masya Allah, ibu, saya ingin ke tempat-tempat itu."
J: "Insya Allah, berusahalah sekolah di luar negeri. Mudah-mudahan Allah antar anda ke tempat-tempat indah. Ibu tidak sarankan hanya berlibur saja. Usahakan ada aktivitas kalau ke negara-negara tersebut."
P: "Bu, ada tips supaya bisa enjoy di sana?"
J: "Iyah. Travel itu bukan hanya foto-foto dan taruh di Instagram atau Facebook. Anda lebih banyak diajak untuk berkaca pada diri, refleksi, atau absorb suasana di sana ketimbang rushing foto sana-sini. Ibu suka jalan-jalan ke museum, botanical garden, dan art gallery untuk mendapatkan overview dengan cepat. Ibu sering mendapatkan inspirasi melalui kunjungan ke tempat-tempat tersebut. Usahakan soal penginapan dan makan bukan isu lagi, sehingga jalan-jalan lebih banyak waktu. Misalnya tinggal di akomodasi terjangkau tetapi tidak terlalu murah, sebab jenis turis yang tinggal di sana juga berbeda karakteristiknya. Kemudian rancang aktivitas supaya bisa menikmati hal-hal yang kita sukai, misalnya bersepeda di tepi pantai, naik bis ke kota kecil, jalan-jalan di kebun raya, dan semacamnya yang membuat rileks."
P: "Ada rencana ke mana lagi, bu?"
J: "Ada beberapa negara yang ibu ingin kunjungi, di Central America dan South America. Mudah-mudahan Allah undang ibu ke sana... Aamiin."
P: "Ikut bu..."
J: "Ayuk... jangan takut bermimpi. Ibu pernah bilang ke Virdy (mahasiswa saya yang studi di Belanda), kalau ibu akan kunjungi Virdy musim semi nanti di sana. Rencananya mau lihat tulip berdua. Allah mengabulkan niat saya. Saya datang ke Amsterdam bertemu Virdy di awal musim semi. Meski tidak melihat tulip, tetapi kami sempat ke Hortus Botanical Garden berdua dan menikmati kebun raya legendaris tersebut. Virdy juga memberi ibu buket tulip yang mekar indah pas di Indonesia. So, anything is possible. Nanti kalau anda kuliah di luar, kabari ibu ya... mudah-mudahan ibu bisa berkunjung ke sana."
Pekanbaru,