Bus khusus Sound of Music |
Sesampainya di Mondsee, bis kami berhenti di sebuah halte dekat sebuah sirkus. Barangkali memang ada tour khusus Sound of Music, karena ada bis khusus dengan judul film tersebut. Aku membayangkan kota kecil seperti apa Mondsee dan bagaimana hidup di sana sebenarnya.
Pusat kota Mondsee |
Pohon hazelnut |
Kami duduk di taman dekat chapel sambil menikmati suasana kota kecil yang sepi, tertata dan rimbun. Di depan kami ada pohon hazelnut, tetapi tidak ada yang memungut buah-buah berduri tersebut. Di dekat chapel ada barisan pohon apel. Bagi kami yang sudah lama tidak melihat pohon apel berbuah, tentu saja kami harus berfoto dengan pohon-pohon tersebut.
Pohon apel di dekat chapel |
Kami tertarik melihat danau yang tak jauh dari kota. Kota yang memiliki danau, seperti kota-kota di New Zealand sangat menyegarkan karena kita bisa berjalan di tepinya dan menikmati pemandangan langit dan air yang selalu berubah-ubah sepanjang waktu.
Menuju tepi danau |
Tepian danau Mondsee |
Rumah-rumah di Mondsee juga memiliki desain yang cocok untuk segala musim. Cat dinding berwarna-warni akan sangat indah di musim semi, musim panas dan musim gugur. Bentuk atap khas dapat menahan salju di musim dingin.
Rumah asri di Mondsee |
Di sana-sini bisa banyak terdapat bunga-bunga berwarna-warni. Beberapa pojok rumah juga memiliki kebun nyaman dengan pohon-pohon buah yang tidak bisa dimakan sendiri semuanya oleh pemilik rumah.
Kota Mondsee memang tempat kecil yang tenang dengan keindahan alam yang luar biasa. Aku berharap bisa bersantai lebih lama lagi di Mondsee untuk menulis buku, membaca, exercise dan melihat-lihat tanaman, atau bahkan bernyanyi lagu-lagu dari film Sound of Music?
Mondsee, Austria, 27 September 2019
Pekanbaru,
No comments:
Post a Comment