Wednesday, April 29, 2009

Beasiswa (1)


Saya dapat banyak pertanyaan dari mahasiswa, teman dan keluarga tentang cara mendapatkan beasiswa. Btw, sebenarnya pertanyaan yang benar, “mulai dari mana?”

Beberapa artikel dalam tulisan beasiswa the series, berisi rangkuman beberapa hal penting seperti senjata wajib, sikap wajib, satu posting pengalaman pribadi saya dan tips umum dari seseorang yang sudah berkali-kali dapat beasiswa. Mudah-mudahan tulisan-tulisan ini membantu adik-adik/teman yang berminat mencari beasiswa luar negeri. Untuk informasi selanjutnya, silakan dengan jeli membaca posting-posting email/artikel di beberapa links dalam artikel ini. Semoga berhasil...

-------------------------------------------------------------------------------------
Kerjaan untuk mencari beasiswa, apalagi yang sifatnya kompetisi, tidak mudah dan sebentar. Menurutku perlu preparation serius juga. Tidak ada yang iseng-iseng berhadiah, karena mental seperti itu, mental yang tidak pernah siap untuk apapun, kecuali iseng... Lagipula konsekwensi dapat beasiswa itu berat, karena harus lulus tepat waktu, patuh pada sponsor dan tidak banyak cing-cong.

’Senjata’ yang wajib kita punya:
a) IPK tinggi, biasanya around 3.25 ke atas. Tapi jika IPK kita less that that, mungkin kita perlu antisipasi dengan nilai bahasa Inggris yang tinggi. Kalau requirement minta TOEFL at least 500, ya coba kasih at least 550. Sebenarnya untuk membuktikan kalo kita layak dipertimbangkan, karena kemampuan bahasa Inggris kita yang bagus. Kadang IPK itu relatif, tergantung universitas asal kita juga. Sungguh tidak mungkin membandingkan IPK kita yang kuliah di swasta dengan PTN terkenal di Indonesia. Tapi itulah kenyataannya…

b) Nilai TOEFL/IELTS sesuai requirement. Sebaiknya nilai TOEFL yang kita siapkan, berasal dari institusi yang menggunakan TOEFL dari ITP. Ini dari institusi resmi, bayaran tesnya juga cukup wow. Di Riau, hanya ada dua tempat TOEFL di bawah ITP, yaitu di Caltex/Chevron, dan LTI, Jl Ahmad Yani, by request. Untuk awal, lebih baik tes TOEFL yang murah-murah aja, kalau skor udah bikin PD, baru ambil TOEFL Institutional. Untuk tahap daftar beasiswa, tidak terlalu perlu yang International, karena beasiswa seperti Ausaid, akan mengkursuskan kita dahulu, baru kita ikutan test International dengan biaya mereka.

c) CV yang bagus. Proses mengetik CV sebentar, tapi isi CV itu sendiri sulit dibuat. Karena proses untuk mendapatkan berbagai kualifikasi cukup lama. Jika dosen, maka publikasi tertulis/seminar perlu ada, and itu takes time... Jika pegawai, pengalaman-pengalaman kerja, proyek-proyek, etc perlu dicantumkan. Shortly, semua kualifikasi yang kita punya, perlu dicantumkan dalam CV. Kita jangan sampai mengada-ada, karena dalam interview, kadang kita perlu membawa fotokopi kualifikasi kita untuk lebih meyakinkan interviewer.

d) Informasi. Sekarang banyak situs beasiswa, link beasiswa, milis beasiswa yang bisa membantu untuk mendapatkan beasiswa. Coba mulai jadi anggota milis beasiswa dulu. Kirim email kosong, ke beasiswa@yahoogroups.com, atau cek http://milisbeasiswa.wordpress.com, kepanjangan www.milisbeasiswa.com, yang udah ga ada lagi.Beberapa links yang berkaitan dengan milis mungkin perlu dilihat-lihat:
blog: http://milisbeasiswa.wordpress.com/
http://beasiswaindonesia.blogspot.com/
http://id-scholarships.blogspot.com/

Kemudian amati trend email dan browse beberapa tipe beasiswa yang ingin kita ambil. Misalnya kita ingin ke Jepang, ya familiar dulu dengan tipe beasiswa Jepang. Kalau malas ke Jepang, mo ke Australia, ya coba cek dari postingan orang tentang beasiswa Australia. Kemudian, baca persyaratan dengan teliti. Jika belum qualified, kita perlu lengkapi dulu persyaratan, yang mungkin memakan beberapa bulan. Terus bekerja seperti itu, cari info, lakukan, cari info, lakukan... Insya Allah akan sampai di sana.

e) Persetujuan keluarga. Ini perlu dibicarkan awal-awal persiapan apply beasiswa. Jangan sampai beasiswa di tangan, tapi keluarga tidak mengijinkan berangkat, jadi tertunda deh, kesuksesan…

Bersambung ke Part 2 ya...

Perth,

No comments: