Saturday, January 16, 2010

Mana kutau itu namanya Spanner?


Pekerjaanku saat ini jadi tukang beton.

Sudahlah pekerjaan ini membutuhkan semangat juang tinggi, kekuatan otot yang dahsyat, tambah lagi kadang harus berpikir cara berkomunikasi dengan teknisi lain saat memerlukan sesuatu.

Untuk membuat beton, ada beraneka ragam cetakan beton yang harus kugunakan. Tiap cetakan punya jenis baut berbeda dan di sinilah kepusingan bermula. Maklum, aku bukan tipikal 'tukang' sejati'. Jangankan nama, sedang jenis-jenis kunci untuk membuka baut dan thread saja aku tidak tahu. Kadang kucoba saja kunci-kunci yang berserakan di meja kerja. Kalau berhasil yang syukur, kalau tidak, dibanting aja semua...hehehe.

Sejak peraturan baru mengatakan hanya para teknisi saja yang berhak memegang berbagai jenis kunci, akupun kelabakan karena hampir tiap hari mesti meminjam pada mereka.

"Excuse me, Ash" kataku pada mas teknisi Ashley.

"I wanna borrow a key to open a shrinkage mould" kusampaikan maksudku pada Ashley yang sedang sibuk di depan mesin bubut.

"What key?" dia bertanya sambil berjalan menuju lemari penyimpanan 'harta karun' mereka.

"Mmm, what key, ya?"

No way, aku tidak tahu namanya. Tapi kayaknya yang seperti huruf L.

"Which one?" Ashley menunjuk berbagai jenis kunci di dalam lemari.

"That one, like L shape!" dengan gembira kutunjuk kunci L.

"That's Hex key, Monita, okay?" Ashley mengulurkan serentengan kunci itu.

Oh, bukan L key toh, kataku dalam hati.

Kali lain, aku perlu kunci berbeda untuk cetakan flexural beam.

"Which one?" tanya Carl, seorang teknisi lain sambil membuka lemari harta karun mereka.

"Euy, I guess something for opening such a flat head bolt" aku tergugup-gugup mengira kunci mana yang tepat.

"What's that, a flat head bolt?" kening Carl mengernyit, bingung kali...

Aduh, kok lupa sih, lihat katalog nama-nama kunci dan baut?

Akhirnya setelah melihat-lihat dengan tidak sabar ke dalam lemari aku berseru, "This one!" aku menunjuk kunci yang kumaksud.

Kunci pas, euy!

"That's a spanner, Monita" kata Carl.

Malu ah, kok belum tahu juga nih, nama-nama kunci yang kuperlukan dalam bahasa Inggris.

Aku pun berlalu secepatnya ke lab.

Besoknya, aku mengendap-endap menuju lemari kunci. Asik, pikirku, tidak perlu pusing harus menjelaskan kunci yang mana.

"Hi, Monita, what's up, mate? What are you looking for?" seru Mike, teknisi lain mengagetkanku yang sedang nangkring di depan lemari kunci!

Wajahku memerah, "looking for... a key... for opening bolts. Mmm, it is a combination something like a spanner in one side, and has a ring in another side" kataku yang malu kedapatan membuka lemari sendiri.

Makin kaco aja, ah, ni.

"Which one, mate? Show me!"

Mm, tanganku mengangkat kunci yang kucari.

Apa sih namanya ini?

"That's a combination spanner, Monita" ia meringis prihatin.

Ga tau lagi, nih, Mon?

Beberapa hari kemudian aku pun datang berharap dipinjami kunci lain.

"Hi, may I borrow a key, again?" sambil tersenyum lebar sok ceria karena kebetulan ketiga teknisi lagi ngerumpi di depan mesin samping lemari kunci.

"Which one, now, mate?" semuanya melihatku dengan mata ingin tahu.

Aku pun nyengir kuda ngilangin nervous. Tenang, jeng, udah dicek kok di katalog. Pasti bisa.

Mereka tetap berdiri melihatku dengan wajah serius tapi mata berbinar iseng. Tidak ada yang mau membuka lemari, mungkin menunggu aku menyebutkan jenis kunci yang ingin kupinjam.

Ujian, nih?

"Eng..." loh, kok lupa?

"May I just take it?" tanyaku tak sabar.

"No, mate, now you need to say its name, okay?" kata Mike.

Grrrgh, otakku berpikir keras, wrench, allen key, bukan, calliper... itu buat ngukur, a kind of spanner, tapi apa iya?

Mereka tersenyum-senyum melihat wajah bingungku.

Haiyaaa... apa pula tu, namanya?

"It is something like a spanner, but has a ring on each end" kataku berteka-teki.

Kepala mereka menggeleng-geleng.

Again, keluhku, tidak meyakinkan, ya!

"Is it... a ring spanner?" tanyaku ragu-ragu dengan suara pelan.

Mereka mengangkat alis dan manggut-manggut.

"A ring spanner?"

Hahaha... eh, kok pada tertawa sih?

"Well done, mate, you've got it!" Mike mengambilkan kunci yang kumaksud.

:P!