Pepohonan di depan kampus UNRI |
Berminggu-minggu sudah aku macet menulis. Baik menulis
ilmiah, menulis ringan bahkan cerpen yang biasanya hanya tersimpan rapi di disk
komputerku. Padahal menulis untuk blog termasuk pekerjaan yang paling kusenangi
di dunia, tapi mengapa aku bisa terkena writer’s block?
Setelah kuanalisa, ternyata ini akibat kurang membaca akhir-akhir ini. Aku tak punya waktu khusus lagi untuk membaca
koran, maupun buku-buku kesukaan di rumah. Kuperhatikan kerepotan commuting
(berpindah) dari suatu tempat ke tempat lain, mengantisipasi kemacetan di jalan
raya maupun banyak menghabiskan waktu untuk mendengarkan aneka obrolan ringan
di tempat kerja, telah mengikis waktu produktif hingga habis. Semuanya menjadi bentuk-bentuk tantangan baru yang
harus kuhadapi saat ini.
So, untuk menyelesaikannya, tak lain dengan ‘MEMULAI
KEMBALI’.
Bagaimana cara tercepat memulai sebuah pekerjaan yang dulu
rutin kita kerjakan?
a)
Kerjakan dari bagian yang paling mudah (misalnya
menulis blog)
b)
Ketika sudah mulai, lanjutkan tanpa berhenti
untuk menulis berbagai hal lain yang ada di benak maupun buku ide
c)
Jika pikiran dan tangan kembali jernih, biasanya
keinginan untuk tidak hanya menulis satu macam tulisan mulai terbangun
d)
Selesaikan satu tulisan dulu, baru pindah ke
tulisan lain
e)
Nikmati prosesnya dan tentu saja hasilnya!
Pekanbaru,
Saat berusaha mengusir kemacetan menulis di pikiranku.
2 comments:
hhmmm... kalau aku nulis blog malah kayak curhat Mon..
yah, emang kita punya beda style, do. aku lebih suka buat tulisan pake riset sedikit:)
Post a Comment