Friday, February 1, 2013

Our US-Canada Trip: The Long Haul Flight

29 May 2012

Excited part 1!
Tentu saja. Begitulah perasaan kami saat tiba di depan konter check-in Cathay Pacific di Bandara Soetta. Saking excitednya, mungkin grup kami yang pertama tiba di sana dan mendapat pelayanan lebih dahulu. Semua barang bagasi akan diambil lagi di John F Kennedy Airport, New York esok pagi.  

Well, the trip has just begun!
 
Pukul 13.50pm semua penumpang sudah boarding di pesawat Cathay yang akan membawa kami ke Hong Kong. Perjalanan dari Pekanbaru-New York terdiri dari empat leg. Satu, leg Pekanbaru-Jakarta selama 2 jam. Kedua, leg Jakarta-Hong Kong yang ditempuh selama 5.5 jam. Ketiga, leg Hong Kong-Vancouver sekitar 12 jam. Keempat, leg Vancouver-New York yang ditempuh dalam waktu 5.5 jam lagi. So, total waktu terbang adalah sekitar 24 jam dari Pekanbaru ke New York. Belum lagi waktu yang digunakan untuk transit sekitar 3 jam di Hong Kong dan Vancouver, yang menambah panjangnya perjalanan menjadi around 30 jam! 

Perjalanan ke Hong Kong agak luar biasa karena pesawat tidak penuh. Saat terbangun, aku melihat pesawat setengah kosong itu dengan cemas. Di luar sana, langit mendung dan sudah mulai gelap. Pesawat ini jadi sangat spooky.
 
Saat di bandara Hong Kong, dengan terkantuk-kantuk harus menunggu waktu boarding pada pukul 00.30am. Saat terbangun, ratusan orang sudah berbaris untuk masuk ke pesawat, sehingga kamipun harus bergegas-gegas antri untuk berangkat lagi.

Excited part 2.  
Pesawat Boeing 77W amat besar. Pesawat terbesar yang pernah kutumpangi. Sekitar 300 orang masuk ke dalam perutnya, untuk melakukan perjalanan panjang ke Vancouver/New York dengan jarak tempuh sekitar 14 jam. Belakangan aku tahu kalau pesawat dengan jarak tempuh yang panjang setidaknya dilengkapi empat mesin pesawat. Satu mesin pesawat harus dapat mengangkut pesawat dengan muatan penumpang dan bahan bakar penuh untuk terbang selama 240 menit atau 4 jam. Demikianlah sebuah pesawat telah dirancang untuk terbang lama. 

Pada long-haul flight seperti ini, jika duduk di kelas ekonomi~ maka sebaiknya memakai pakaian casual yang nyaman dan jaket tipis. Jika tidak tahan dingin, gunakan legging untuk lapisan dalam celana luar dan kaus kaki. Aku juga menyarankan pakai handyplas guna menutupi pusar. Jangan lupa membawa bantal tidur, earplug dan penutup mata supaya tetap tidur nyaman. 

Kegiatan yang utama sepanjang perjalanan hanyalah tidur. Supaya jangan jetlag, aku membaca bahwa sepanjang perjalanan kita harus mengikuti jadwal yang telah ditentukan.  Saat lampu pesawat dimatikan, maka kitapun harus tidur. Ketika pesawat melintasi zona perubahan tanggal internasional, maka tubuh kita mesti beradaptasi dengan keadaan tersebut. So, tidur, jika tidak, minum antimo atau lelap, supaya cukup tidur.

Satu rule lain yang harus diikuti,  

Saat makan tiba, maka tidak ada alasan malas makan, ya harus makan. 

Ibu yang sempat malas makan terpaksa kelaparan sepanjang sisa perjalanan karena makanan itu tidak dapat diminta kembali. Aku jadi harus bergerilya minta sandwich vegetarian di kitchen belakang pada pramugari untuk ibu. 

Selama long-haul seperti itu, tenggorokan dan kulit kita cenderung kering. Siapkan sebotol air mineral di tempat duduk. Jika kehabisan, kita bisa kok minta air isi ulang kepada pramugari di kitchen. Mereka tak segan mengisikan botol air kita tersebut, ketimbang harus bolak-balik mengantarkan bergelas-gelas air minum ke tempat duduk kita. Gunakan juga pelembab wajah dan kulit yang disediakan di toilet jika tidak membawa sendiri. Kulit harus dijaga supaya tidak kering dan bibir pecah-pecah. 

Supaya kedua kaki tidak bengkak, sangat dianjurkan untuk jalan-jalan singkat mengelilingi tempat duduk penumpang. Saat duduk terlalu lama, cairan tubuh akan turun dan mendekam di kedua kaki. Kita bisa kesakitan, karena sepatu tidak muat atau kaki terasa pegal saat berjalan. Oleh karena itu, jika harus ke toilet, pilihlah jalan memutar yang cukup jauh supaya aliran darah lancar dan tidak banyak tumpukan cairan di kaki. Berdiri selama 15-30 menit di bagian belakang pesawat sambil menggerak-gerakkan kaki sangat membantu.  

Supaya tidak bosan, coba diam-diam amati gerak-gerik penumpang atau interior dalam pesawat. Aku paling mengagumi dapur pesawat yang dirancang sangat efisien dan memudahkan pelayanan bagi penumpang. Semua memiliki kompartemen praktis serta persediaan makanan yang cukup kalau terjadi delay di tarmac sebelum pesawat mengudara.

Bagaimana dengan in-flight entertainment dan kegiatan lain? Meski menarik, kadang kita harus ingat untuk beristirahat dan tidak berfoya-foya menonton. Membaca, merajut atau mengetik laporan sepertinya juga bukan pilihan baik untuk menghabiskan waktu, karena lampu yang digunakan bisa mengganggu penumpang lain. Sebaiknya hal tersebut kita lakukan dalam 5 jam pertama dan 3 jam terakhir perjalanan kita, karena saat itu semua orang telah bangun dari tidur mereka.  

Pekanbaru,

No comments: