Musim panas tahun 2011 kami tidak bisa menikmati panen buah anggur di depan kantor dengan nyaman.
Tidak seperti tahun lalu saat buah anggur tidak bisa diambil karena sangat berbahaya untuk berjalan di bawah pergola lapuk sarat dahan-dahan pohon anggur. Akan tetapi tahun berikutnya, buah anggur masak sudah mulai berkurang dari biasanya. Selain pengurangan pohon-pohon tua sehingga hasil panen menyusut, juga ada serbuan dari burung-burung pemakan buah seperti lorikeet. Burung-burung tersebut selalu datang lebih awal untuk menghabiskan buah-buah ungu kecoklatan dan hanya meninggalkan buah-buah hijau masam berukuran kecil di tangkainya.
Jika ingin mencicipi anggur, kami harus memilih butir yang akan dimakan dengan hati-hati. Setangkai buah yang biasanya penuh butir-butir masak sekarang hanya tinggal sepertiganya saja bisa dimakan manusia.
Setelah beberapa lama berebut anggur masak dan tidak pernah sukses, aku memutuskan untuk berhenti memetik buah dan lebih banyak berdiri di bawah pohon untuk mengamati kedatangan lorikeet untuk makan.
Lantas, tibalah kesempatan itu. Di suatu hari yang sangat indah, aku beruntung bisa melihat dengan jelas kedatangan dua ekor rainbow lorikeet penyuka buah-buahan lunak seperti berri dan anggur. Subhanallah! Mereka benar-benar cantik dengan kepala berwarna ungu dan badan dengan warna oranye, merah, kuning dan hijau. Demi mendapatkan gambar terbaik, aku berdiri diam-diam seperti sebuah patung di bawah sepasang lorikeet yang terlihat ragu-ragu untuk makan anggur di hadapannya. Aku harus rela bertahan beberapa lama supaya keduanya tidak terbang karena mereka sangat mempesona. Alhamdulillah aku berhasil mengambil beberapa video dan foto lorikeet makan anggur.
Setelah melihat sendiri lorikeet makan buah-buah anggur, aku memutuskan untuk tidak mengincar buah-buah anggur masak lagi. Kali ini aku hanya akan mengambil daun-daun anggurnya saja. Biarlah aku makan daun anggur dan panen buah yang sedikit dihabiskan oleh lorikeet lucu-lucu tadi.
Sebentar, makan daun? Yakin?
Well, bagi yang pernah membaca post ini, pasti ingat tentang si mbak dari Abu Dhabi. Dalam curhatnya padaku ia mengaku paling malas jika disuruh majikannya untuk membuat sejenis makanan terbungkus daun anggur atau dolma. Dolma merupakan sejenis hidangan dengan isi berupa nasi, daging cincang atau keju yang dibungkus daun dan dikukus sampai padat. Agak menyerupai lontong daun anggur. Rasanya sendiri sedikit kecut, segar, dan sering menjadi hidangan penyeimbang rasa yang cocok untuk masakan daging kambing/sapi penuh bumbu.
So, siang itu aku berhasil memilih beberapa buah daun anggur berukuran besar yang bisa diisi untuk membuat dolma.
Daun-daun itu hanya perlu direbus sebentar supaya layu, lalu ditiriskan hingga dingin. Daun diisi dengan beras dicampur daging cincang, bawang, garam, merica, dan lemon, lalu dilipat. Proses melipatnya sendiri cukup ribet tetapi menyenangkan. Kemudian dolma direbus paling kurang dua jam dalam air diberi sedikit minyak/mentega sampai isiannya matang. Dolma siap dihidangkan dengan makanan matang lain.
Untuk melihat teknik pembuatan dolma secara rinci, silakan mengunjungi link berikut.
Selamat mencoba,
Pekanbaru,
A lecturer, an engineer, a learner, a researcher, a reviewer, a traveller, an adventurer. Love plans and plants.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Semoga ini bisa jadi point untuk introspeksi diri bagi diriku dan teman-teman lain. Kuakui, diriku kadang suka sombong, padahal tidak memili...
-
Perth termasuk tempat beriklim Mediterranian, maksudnya memiliki musim panas yang kering dan curah hujan tinggi di musim dingin. Monaco, Rom...
-
Soal kucil-mengucilkan ini sering kita alami, kan? Kadang-kadang hati jadi panas membara mengingat perlakuan tidak adil dari teman-teman ata...
No comments:
Post a Comment