Saturday, December 7, 2019

I am in stage: Leave me alone (again? part 2)

Mengenai stage leave me alone saat studi S3 sudah pernah kubahas pada post berikut















Pernah tidak rasanya ingin fokus, fokus, fokus, menyelesaikan sesuatu misalnya paper atau kerjaan yang sudah berhari-hari menggantung dalam pikiran? Tetapi tidak ada kesempatan karena terus loading, loading, loading dan loading mengerjakan hal-hal lain baik yang rutin maupun dadakan. 

Nah, pada saat ini, rasanya ingin kembali menyendiri di suatu tempat hanya khusus menulis-menulis-menulis tanpa perlu mengerjakan pekerjaan rutin seperti memasak dan mencuci. Selain itu, rasanya juga ingin sesekali berwajah lemas, lesu, kurang tidur, mata panda, haha, tanpa dikomentari karena sedang fokus menghasilkan kerjaan berkualitas tadi. 

Sayangnya stage leave me alone saat bekerja sekarang sudah tak sama dengan stage tersebut saat PhD. Untuk bisa punya waktu kosong dalam jangka waktu lama tak memungkinkan. Jangankan berhari-hari, bahkan berjam-jam saja sudah langka. 

Untuk bisa fokus alone dalam yang durasi singkat, telah dilakukan trial-error hal-hal berikut:
a) Mengerjakan koordinasi sambil menunggu jadwal keberangkatan
b) Menulis atau membaca dalam pesawat yang sesekali mengalami turbulence
c) Bangun lebih awal pada sepertiga malam dan mulai bekerja
d) Mengedit atau menyelesaikan data sambil menguji atau mengikuti seminar/kuliah/workshop
e) Fokus mengedit kalimat saat punya waktu luang 15-30 menit 
f)  Melakukan revisi dan editing tulisan sebelum tidur
g) Memulai sebuah pekerjaan jauh-jauh hari sebelum deadline dan terus merevisinya hingga selesai
h) Membuat skala prioritas dan get done untuk sebuah pekerjaan

Ternyata, meski ada agregasi waktu di sana-sini, tetapi kata kuncinya tetap fokus, bukan leave me alone lagi. 

Ada tumpukan draft yang rencananya akan mulai dipercantik. Lalu ada banyak project untuk 2020 yang sudah mulai dibuat draftnya. Kemudian ada segudang rencana project dan research untuk difollow up. Kalau semua jadi 'leave me alone', sepertinya tidak dapat dikerjakan. 

So, sepertinya aku akan mencoba taktik lain untuk menghasilkan pekerjaan berkualitas dalam agregasi waktu seperti sekarang, yakni pakai stage: fokus, fokus, fokus. 

Pekanbaru,

No comments: