“Yakin tidak mau mengambil peluang ini? tanya seorang rekan.
“Ingat, peluang baik ini mungkin hanya sekali, siapa tahu tidak akan pernah datang
lagi…” lanjutnya. Omigod. Aku mengernyitkan kening.
Lalu kujawab, “Bu, mungkin peluang yang ini bisa saja
datangnya hanya sekali, tapi Insya Allah akan peluang-peluang lain yang lebih
baik…”
“atau peluang-peluang lain yang diciptakan…” tambah teman
dekat yang dari tadi mengikuti pembicaraan kami.
Peluang tidak selalu
harus datang menghampiri
Pembicaraan kami sore itu usai begitu saja. Tetapi bekasnya
masih ada di hatiku. Memang sudah menjadi pendapat umum bahwa peluang-peluang
tertentu mungkin hanya datang sekali dalam seumur hidup. Tetapi, siapa yang
bisa menjamin sebenarnya peluang tersebut hanya sekali menghampiri kita?
Bukankah dugaan semacam itu sama saja dengan mendahului kehendak Allah. Padahal
kalau Allah berkehendak, maka tidak ada yang dapat menolaknya, sehingga bisa
saja peluang tadi datang lagi tanpa diundang kepada seseorang.
Aku memang memprotes cara berpikir kalau “sebuah peluang baik
hanya datang sekali”. Seringkali kuperhatikan, bahwa sebuah peluang yang menghampiri
mutlak merupakan peluang terbaik bagi seseorang. Hal yang dikira baik oleh
seseorang belum tentu berlaku sama bagi orang lain. Maka, saat sebuah peluang
datang, diri kita siap mengambilnya, maka sebenarnya peluang tersebut memang
yang terbaik untuk kita.
Selanjutnya, aku setuju dengan pendapat temanku yang
terakhir. Peluang tidak harus datang sendiri. Peluang bisa diciptakan. Apalagi
kecenderungan di negara kita, suatu bangsa dengan populasi manusia terbesar
keempat di dunia dengan jumlah lapangan pekerjaan tak sebanding, maka tidak
heran masyarakatnya harus pintar–pintar menciptakan berbagai peluang. Jika tidak,
masyarakat akan kesulitan untuk menghidupi keluarga mereka karena terbatasnya
subsidi pemerintah. Nah, disinilah peluang-peluang baru banyak diciptakan oleh
orang-orang kreatif tanpa menunggu ‘peluang gratis’ datang sendiri.
Perlu kekuatan hati, usaha
keras dan tawakal kepada Allah
Untuk mendapatkan kesuksesan dari tiap peluang, maka rumus
yang digunakan selalu sama, yaitu kekuatan hati, usaha keras dan tawakal kepada
Allah.
Hanya saja, berbeda dengan peluang biasa, peluang ciptaan memang
lebih rentan gagal karena ketidakpastiannya lebih tinggi. Tetapi, kita tidak
boleh menyerah. Hadapi ketakutan dengan tindakan, meskipun lewat tindakan
kecil. Kemudian, kita tidak boleh ragu pada kemampuan diri. Oleh karena itu, jangan
meminta pendapat terlalu banyak pada orang lain sebelum mencobanya sendiri.
Terkait dengan pembicaraan kami di atas, maka aku berpikir
kembali. Belum tentu semua peluang yang datang tanpa diundang bisa cocok dan
membawa kebaikan pada diri seseorang. Sehingga jangan pernah menyesal kalau
kita pernah menolaknya. Karena saat satu pintu tertutup, maka pintu lain
sebenarnya akan terbuka. Hanya sayang, ketimbang menyadari pintu lain terbuka, kita
lebih sering menyesali pintu yang tertutup.
Pekanbaru,
No comments:
Post a Comment