Baru kali itu aku sangat ‘excited’ melihat mbak B, temanku saat kursus di IALF Jakarta, memamerkan hartanya yang paling berharga. Ia termasuk orang yang sangat positif, jarang mengeluh atau menceritakan hal-hal buruk. Ternyata, ke manapun ia pergi, buku La Tahzan, menjadi panduannya dalam berperilaku. Begitu dahsyat buku ini, sehingga ada orang seperti mbak B, selalu merasa tenteram setelah membaca buku ulama tersebut.
Sebenarnya buku karangan Dr Aidh al-Qarni ini telah lama kumiliki, tetapi waktu untuk membacanya sangat sedikit, sehingga aku kurang dapat menghayatinya. Buku ulama tersebut harus dibaca perlahan-lahan, sesuai dengan keadaan kita saat itu. Ratusan isu mengenai hubungan dengan sesama manusia dan Allah dituliskan oleh beliau dalam buku tersebut. Ajakan untuk ‘jangan bersedih’ atas segala sesuatu yang menimpa kita diulas oleh Dr Aidh al-Qarni satu persatu, dengan menekankan makna atau hikmah dari tiap kejadian.
Berdasarkan pengantar dari penulis, buku tersebut ditujukan untuk mengajak orang agar bersikap lebih optimis agar lebih damai dan tenang dalam hidup. Penulis juga menekankan bahwa mengingat rahmat, nikmat dan ampunan dari Allah akan membuat hati kita lebih lapang. Buku setebal 571 halaman itu banyak memberikan tips untuk mengatasi rasa cemas, sedih, tertekan dan putus asa yang kerap melanda seseorang. Tips-tips tersebut sering diulang-ulang dengan gaya penulisan berbeda untuk lebih menguatkan pemahaman seseorang terhadap suatu hal.
Cara penulisan yang unik dengan menyajikan permasalahan dengan bab-bab singkat memang membantu pembaca untuk mencernanya. Isi tulisan bersifat universal, dapat diaplikasikan oleh seorang muslim atau non-muslim, menunjukkan bahwa menjadi bahagia di dunia-akhirat memang tujuan utama dalam hidup setiap orang. Kutipan pernyataan diambil Dr Aidh tidak hanya berasal dari penulis Timur, tetapi juga penulis Barat, yang telah menemukan hikmah kehidupan.
Begitu bermanfaatnya buku pegangan yang satu ini untuk membantu kita dalam menjalani hidup di dunia.
Alhamdulillah, Allah telah memberikan hidayah kepada Dr Aidh al-Qarni, ulama dari Arab Saudi, yang telah menuliskan buku ajakan untuk tidak bersedih saat menghadapi masalah dalam hidup yang singkat di dunia ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pekanbaru,