Tuesday, June 16, 2020

Pertama kali ikut Research Colloquium

Pengalaman pertama kali presentasi hasil saat PhD study

Pengumuman Research Colloquium Faculty of Engineering, Curtin University, sudah dimulai sekitar bulan September 2007. 

Tapi dasar procrastinate, adaaaa aja alasan untuk ga submit abstrak sampai detik-detik terakhir. Ingin dapetin hasil dulu-lah, belum cukup materi untuk presentation-lah, sampe ga tau juga mo submit judul apa, hahaha (bener-bener student yang ga perlu ditiru).

Setelah hari deadline datang, aku masih belum submit abstrak apa-apa juga. 
OC udah bertanya terus hingga extend jadwal pengumpulan. 
Rasa-rasanya topik itu sudah ada dalam bayangan, tapi, apa iya itu topik yang tepat? Mungkin ada topik lain yang lebih seru untuk didiskusikan? 
Ini gaya procrastinator sejati, ya, kalo udah last minute, tentu saja topik yang ada jadi topik terbaik--- soalnya sudah tidak ada pilihan lagi!


Beton yang siap diuji cover testing qualitynya.

Sampe hari extended submission, aku masih belum mendapatkan ide yang pas sesuai dengan data-data yang ada saat ini. Ternyata perlu banyak waktu untuk mempersiapkan topik pilihan itu. Bolak-balik search literature dan bongkar website sana-sini, akhirnya aku memutuskan memakai judul COVER QUALITY TESTING. 

Idenya datang dari website Papsworth. Cover Quality Testing itu terkait dengan nilai permeability, sorptivity dan Volume Permeable Voids (VPV) pada beton. Barangkali saat melakukan pengujian-pengujian yang kukira mudah tersebut, ternyata bisa dikategorikan menjadi sebuah kesatuan di bawah topik Cover Quality Testing. 

Pengujian permeability, VPV dan sorptivity dari beton geopolimer dapat dijelaskan dengan ringkas.  

Permeability itu berhubungan dengan perpindahan air dalam beton akibat tekanan. 

Sedangkan VPV adalah besarnya volume voids/rongga dalam beton yang dimasuki oleh air. Rencananya data-data ini dipakai untuk mengevaluasi kemudahan air masuk ke dalam beton, sehingga dapat memprediksi kemudahan ion klorida masuk ke beton secara difusi.  

Apabila nilai koefisien difusi besar, ada kaitannya dengan nilai permeabilitas yang besar.  Agar kecepatan air masuk melalui dalam selimut beton diketahui, maka aku menambahkan test sorptivity. 

Setelah konfirmasi ke OC, akhirnya aku disibukkan membuat slide presentasi. Dasar amatiran, awalnya slide tersebut panjang sekali dan super detil. Tapi aku ingat, gaya presentasi Western kan mesti tepat-tepat, singkat, dan jelas. Apalagi ini buat audiens umum, bukan specific audience (sebab itu disebut colloquium). 

Aku harus membuat slide yang sederhana, menarik dan mudah diikuti oleh audiens. Beberapa teknik penyajian aku coba-coba, akhirnya model tabel perbandingan data saja yang aku siapkan.  Melalui teknik tersebut, key points dari riset ini bisa dilihat dengan jelas. Mudah-mudahan audiens bisa menangkap maksud kita dengan cepat. 

Setelah presentasi selesai, beberapa teman asing memberikan ucapan selamat. 

Surprise juga. Mungkin mereka just try to be nice saja. 

Tapi aku tetap senang, karena debut pertama di RC cukup sukses sehingga memberikan sedikit rasa pe-de bahwa sebenarnya aku bisa menghasilkan presentasi yang bisa diikuti audiens dari berbagai bidang ilmu dan latar belakang budaya.

Perth 2007,
Pekanbaru 2020.

Selamat, ya, jangan mepet lagi.

No comments: