Gerombolan Rhododendron berwarna merah jambu menyala
menyambut kedatangan siapa saja dari Great King Street North Entrance. Di kota
Dunedin, kebun raya berusia lebih dari seratus tahun itu menarik pesona
pencinta tanaman dan keindahan alam.
Cahaya di langit sudah mulai berangsur meredup. Beberapa
kendaraan yang terparkir di sepanjang kebun raya satu-persatu bergerak
meninggalkan lokasi. Tetapi hal itu tidak menyurutkan keinginan pengunjung
untuk masuk ke Kebun Raya Dunedin dan menikmati keindahan musim semi di
dalamnya.
Setelah dikejutkan oleh kesemarakan Rhododenron jambon, mata
akan dimanjakan oleh rumpun bunga beraneka warna di Herbaceous Borders. Taman itu
bergaya zaman English-Tudor, terdiri dari rumpun tanaman dengan batang tak berkambium.
Tanaman perennials, berumbi dan semak-semak kecil ditata membentuk lukisan
warna biru, merah, putih, kuning dan ungu. ‘Melukis dengan warna bunga’, adalah
tema taman memanjang di tepi jalan masuk itu.
Hampir semua bunga semi dapat diamati dalam rumpun-rumpun berwarna-warni
Herbaceous Borders. Monarda, Phlox,
Penstemon, Daisy, Dahlia, Nepeta dan Alstroemeria
memenuhi jejeran warna. Bunga-bunga liar tersebut merona di musim semi,
berkembang di musim panas dan berbuah di musim gugur. Di seberang sana, sekelompok
poppy berukuran besar dan berwarna merah darah tumbuh menjuntai di rumput,
dengan cepat menjadi pusat perhatian.
Sebuah jembatan lengkung klasik dari batu dapat ditemukan di
Clive Lister Garden. Berbagai jenis rumput-rumputan ditanam sepanjang jalan
menuju jembatan. Berada di atas jembatan sambil memandang air kolam yang hijau
dan tenang mengingatkan kita pada keindahan taman-taman khas Asia. Pergola
kecil beratap hitam di sudut kolam melengkapi keindahan taman yang kerap
dikunjungi unggas ini.
Saat berjalan ke belakang taman air, sebuah bangunan kaca
yang dikelilingi bunga-bunga berukuran besar telah menanti. Inilah Winter
Garden Glasshouse yang dipenuhi deretan tanaman dari daerah tropis, subtropis,
kaktus dan succulents. Hamparan pansy berwarna hitam pekat ditanam di depan glass
house, memberi nuansa lain pada tempat tersebut.
Tak jauh dari Winter Garden Glass House, terdapat ratusan pokok-pokok
mawar beraneka warna di Rose Garden. Sore itu, puluhan kuntum mawar mulai
bersemi. Tak terbayang betapa indahnya tempat ini saat musim panas menyinggahi
Kebun Raya Dunedin beberapa minggu lagi. Pastilah ratusan mawar beraneka bentuk,
warna serta semerbak wangi akan memenuhi ‘Rose Garden’.
Bergerak ke tempat yang lebih tinggi di Kebun Raya, terdapat
sebuah hutan berisi pohon-pohon besar seperti birch, pinus, dan maple. Beraneka
jenis cemara dan pohon-pohon khas empat musim memenuhi Arboretum. Di beberapa
sudut, bangku taman kayu diletakkan bagi pengunjung yang ingin duduk diam
sejenak menikmati suasana di tengah hutan.
Seolah ingin memberi kejutan, beberapa rumpun poppy langka
berwarna biru dapat ditemukan di Native Plant Collection dekat Arboretum.
Koleksi ini meliputi tanaman asli New Zealand, termasuk tanaman dilindungi,
alpine dan tanaman asli lahan basah. Berdekatan dengan kebun ini, Geographic
Collection mengunggulkan koleksi tanaman dari empat benua, kecuali Antartika.
‘Aviary’, atau tempat habitat burung ditempatkan di sebelah
Arboretum. Untuk menjaga habitat unggas-unggas tersebut, pengunjung diminta
agar tidak suka mengejutkan atau memberi makan unggas secara liar. Tempat itu
dipenuhi oleh burung-burung eksotik dan asli berasal dari Australia dan New
Zealand.
Taman seluas 28 hektar yang dibangun pada tahun 1863 menjadi
rumah bagi 6800 jenis tanaman. Kebun Raya tertua di New Zealand itu mendapat
penghargaan ‘Garden of International Significance’ pada tahun 2010, karena
keunggulannya sebagai kebun umum sekaligus tempat koleksi tanaman Setiap bulan
Oktober, Festival Rhododendron diselenggarakan di Rhododendron Dell. Tempat
seluas empat hektar ini dipenuhi pohon-pohon Rhododendron beraneka warna yang
hanya mekar pada musim semi saja.
Di seberang Lindsay Creek yang memisahkan kebun menjadi dua
bagian, Rock Garden dengan aneka bunga-bunga dipadu dengan batu-batu yang
ditata khusus. Paduan ini menambah asri suasana di sekitar tempat duduk bagi
pengunjung yang ingin menikmati Kebun Raya dari ketinggian.
Suasana Kebun Raya Dunedin sangat mendamaikan hati. Kebun
sebesar ini terlihat rapi, teratur dan aman. Pengunjung difabel dapat
menggunakan jalan-jalan yang datar dan diperkeras dengan aspal dan paving
block, sesuai peta Kebun Raya. Mereka dengan mudah dapat mengunjungi hampir
seluruh bagian kebun, kecuali Arboretum.
Senja sudah mulai menampakkan diri. Kebun Raya berangsur-angsur
ditinggalkan pengunjung. Warna-warni bunga juga terlihat semakin pudar.
Pekanbaru,
Subhanallah, Walhamdulillah, betapa indahnya ciptaanMu.
3 comments:
Detail banget deskripsinya... Nice..
ah indahnya mbak, percaya deh mbak emang suka bungaaa...tosss aku juga sukaaa...
ini mbak waktu di aussi yaa? sekarang udah di pku? kapan2 aku ke pku kita ktemuan yuks...^^
ok dik, maaf baru balas sekarang... baru tau cara mereply comment di blogger:) kalau ke pekanbaru silakan aja kontak me:)
Post a Comment