Saturday, July 2, 2016

Beberapa Contoh Perilaku Tidak Ikhlas


Imam Al-Ghazali telah menyebutkan beberapa contoh perilaku tidak ikhlas atau dengan disusupi niat lain yang bisa merusak keikhlasan. Perilaku-perilaku tersebut sering dilakukan orang dan dianggap biasa. 

Imam al-Ghazali berkata, "Tiba saatnya kita membicarakan tentang orang yang beramal baik dengan niat mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub), tapi dikotori niat lain. Diantara contohnya adalah:
a) Berpuasa agar sehat
b) Membebaskan budak karena budak tersebut terlalu membebani pengeluaran dan berakhlak jelek
c) Berhaji dengan tujuan wisata, agar selamat dari kejahatan yang mengancam di negerinya, untuk lari dari musuh yang ada di rumahnya, atau demi menghindari penatnya mengurusi pekerjaan dan keluarga
d) Menyerang musuh untuk berlatih perang atau mempelajari bagaimana musuh mempersiapkan pasukan
e) Shalat malam untuk mengusir kantuk agar bisa meneruskan ronda malam atau melanjutkan perjalanan
f) Mempelajari ilmu agar mudah mencari harta, mulia di mata keluarga, atau untuk menjaga kekayaan
g) Mengajar atau berdakwah untuk mengisi kekosongan atau menyalurkan bakat

h) Membantu para ulama atau kaum sufi agar terhormat di mata mereka dan manusia atau agar mendapat kemudahan di dunia
i) Menulis Al Quran untuk melatih keterampilan menulis kaligrafi
j) Berwudhu untuk mendinginkan atau membersihkan tubuh
k) Meriwayatkan hadis untuk menunjukkan betapa sahih sanad yang diriwayatkannya
l) Berpuasa agar tidak bolak-balik ke dapur, tidak capek memasak atau untuk mengurangi makan (diet)
m) Bersedekah kepada pengemis agar pengemis itu cepat pergi

n) Menjenguk orang sakit agar dijenguk kembali ketika sakit
o) Mengurus jenazah agar jenazah keluarganya diurus juga
p) Melakukan sesuatu agar diketahui dan disebut-sebut bahwa ia orang baik
 

Sekalipun niat utamanya adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah, setiap amalan yang disusupi maksud keduniaan, tidak lagi dikatakan sebagai amal yang ikhlas. 

Meskipun mewujudkan keikhlasan yang sempurna sulit, tetapi jangan meninggalkan amal saleh karena takut tidak ikhlas. Lebih baik pancangkan niat ikhlas terlebih dahulu. Seandainya niat yang merusak amal masuk maka obatilah segera dan jangan berputus asa. Tetaplah ikhlas dan bersosialisasi dengan cara yang baik. Jangan meninggalkan amal karena malu dilihat orang dan tidak mau dianggap saleh. 
Mengerjakan amal karena manusia adalah syirik. 
Meninggalkan amal karena manusia adalah riya. 
Meninggalkan amal karena takut tidak ikhlas adalah kebodohan. 
Meninggalkan amal ketika amal itu disusupi niat tidak ikhlas adalah tanda hati yang lemah. 

Amal yang dikerjakan dan ditinggalkan karena Allah tidak akan rusak oleh niat-niat keduniaan selama niat-niat yang merusak tersebut segera dibersihkan.

Jakarta,
Kutipan Tulisan dari buku 'Petunjuk Nabi agar Hatimu Lebih Cerdas Lebih Ikhlas', karya Muhammad Musa Al-Syarif, Penerbit Zaman 2009

1 comment:

Mira :) said...

Semoga kita bisa menjadi pribadi yang IKHLAS..Aamiin.