Saturday, May 31, 2014

Sensor Dinamis


Salah satu personaliti menarik di tempat kerja adalah tipe 'high potential'. 


Tipe ini sering menghasilkan pekerjaan dengan hasil terbaik, menguasai keahlian baru, dan memahami bahwa perilaku baik merupakan modal penting untuk sukses. 

Dari artikel 'Are You a High Potential', oleh Douglas A. Ready, Jay A. Conger dan Linda A. Hill (Harvard Business Review 2010) disebutkan bahwa para 'high potential' memiliki empat aset penting dalam bekerja. Aset-aset tersebut merupakan keinginan untuk maju, kemampuan belajar seperti katalis, semangat menginisiasi sesuatu, dan sensor dinamis.

Para pekerja dengan karakter 'high potential' memiliki sensor dinamis untuk berada di tempat tepat pada saat yang tepat pula. Mereka dapat merasakan kapan waktu yang paling tepat untuk bergerak karena memiliki kemampuan membaca situasi dengan cepat. 

Orang-orang tersebut tidak selalu mengikuti keinginan dirinya secara impulsif atau tergiur mendapatkan keuntungan dengan cepat dan mudah. Mereka sabar menunggu hingga saatnya tiba, yakni saat dirinya telah yakin bahwa ia mampu mengerjakan sesuatu. Penerimaan atasan dan rekan kerja bahwa mereka adalah orang berkompeten untuk mengerjakan sesuatu sering menjadi faktor penentu keputusan mereka dalam menerima tawaran promosi.

Mereka memainkan 'sensor'nya dengan benar, dan siap memimpin ketika telah diperlukan suatu hari.

Pekanbaru,
 




Tuesday, May 27, 2014

Ketika aku... benar-benar ingin ngeblog lagi...

Setelah agak lama vakum ngeblog dan sulit untuk 'come back', barulah terpikir olehku apa saja penyebabnya. Mostly, bukan karena 'writer's block', tetapi berasal dari 'mind set' diriku sendiri. 

Setelah beberapa saat merenung dan melakukan 'delete' berkali-kali karena kalimatnya kurang bagus (misalnya: aku baru menyadari kalau sebabnya seperti), penyebab aku malas ngeblog adalah:

a) kekurangan waktu untuk melakukan sesuatu yang kreatif

b) tidak punya ide keren karena jarang membaca buku atau membaca koran

c) sedikit trauma saat posting nasehat, abis seringnya malah terjadi pada diriku. Hehe...

d) rasa malu karena cerita hidupku diketahui orang, terutama hobi jalan-jalannya itu.

Tapi sekarang aku sadar kalau tidak ngeblog maka akan banyak kerugian yang didapat, seperti jarang beramal, tidak berlatih menulis, tidak mahir menulis review lagi, atau tidak sempat meninggalkan 'footprint' tentang hidupku di dunia maya. 

So, aku akan menyisihkan waktu, rajin membaca buku/koran lagi, tidak takut trauma malahan bersyukur bisa berbagi ilmu, dan tidak apalah, mudah-mudah cerita-cerita hidupku bisa mendorong orang untuk berkreasi.

By the way, 
setelah berbulan-bulan tidak aktif ngeblog, aku proklamirkan kembali kalau Insya Allah ku akan menulis posting tiap 4 (empat) hari sekali. 



Mudah-mudahan tetap istiqamah dan selalu sabar dalam berbagi kebaikan. Amin, semoga dimudahkan Allah.

Pekanbaru,

Saturday, May 17, 2014

The Conundrum: Busy


Well, I don't know why life was too busy lately until I didn't have time to meet and greet others. It is always a hectic schedule from one to another point in my to-do-list. It is great, but it is also a little bit tiring. 

Anyway,
I learned that in my busy-busy time, I actually didn't have time to think and being critical to other people. Sometimes I did think about notorious issues, but most of the time, my mind is occupied with many challenges in my career. Though I think it was a little bit bizarre, now I realized, this was a way that God has given me so I could avoid my own negative mind, jealousy and curiosity.



Alhamdulillah, let's keep grateful to Allah, so we could be more productive in working towards good things and helping more people with our skills. 

Enjoy the spring sunshine in East Perth (as you could see in the picture). This is my favorite place to observe nature and lifestyle.

Pekanbaru,