Thursday, December 17, 2009

Sydney Tour

Asyik, Alhamdulillah, bisa muter-muter Sydney, salah satu kota besar yang ingin sekali kukunjungi selain London, Paris, Toronto dan Beijing. Konon katanya Sydney dikenal sebagai kota kedua terindah di dunia setelah Rio de Janeiro, Brazil.


It’s time buat jalan-jalan lagi! Setelah berletih ria mempersiapkan dan mengikuti konferensi Concrete in Australia dengan serius, tibalah saatnya berkeliling Sydney. Berbekal hubby yang jago baca peta, browse timetable dan bikin rencana jalan-jalan, kita get ready menikmati Sydney dalam dua hari.


Sydney Harbour Bridge



Jembatan scenic satu ini adalah landmark terpenting setelah Sydney Opera House and Sydney Tower yang menghubungkan Sydney CBD dengan North Sydney. Harbour bridge yang tergolong single span steel arch bridge ini merupakan bridge tertua di Australia yang pertama kali dibuka tahun 1932. Jembatan ini mungkin bukan single span steel arch yang terpanjang di dunia (walopun panjangnya 503m) tapi jadi yang terlebar di dunia (49m). Jembatan ini punya 10 line~ dua untuk kereta bolak-balik, dua untuk bis dan sisanya untuk mobil. Tempat pedestrian juga ada, kalo mau jalan kaki di jembatan. Atraksi terbaru yaitu Bridge Climb, yang menghabiskan 3.5 jam jalan di atas jembatan dengan titik tertinggi 134m tersebut. I don’t have any gut to try it, selain expensive!



Sydney Opera House



Bangunan berbentuk layar kapal ini terletak di tepi laut, di daerah Circular Quay. My breathtaking moment, yaitu saat mengamati Sydney Opera House dari arah North Sydney. Keren sekali, kombinasi jembatan dan Opera House yang unik ini. Bangunan thin shell berlapis keramik putih tersebut dibuka pada tahun 1978 dan digunakan untuk menggelar opera dan konser kelas dunia. Beberapa restoran terbaik juga ada di sana. Teknologi precast and pretension memungkinkan struktur atap Sydney Opera House dibangun pada saat itu.



Sydney Tower



Landmark tertinggi di Sydney yang sudah ada tahun 1981. Tower ini memiliki dua buah restoran, a coffe lounge, observatory deck (Sky lounge). Sebagai tambahan, di dasar tower ada bioskop dengan 180degree cinema screen untuk film 3D animasi Oztrek yang bikin jerit-jerit dengan real-motion seating. Ada lagi atraksi terbaru, yaitu Skywalk, naik keluar puncak tower langsung dan melihat pemandangan di atas deck kaca dari ketinggian 260m. Itu baru confident! Dari Sky lounge, kita bisa melihat segala penjuru Greater Sydney. Kebetulan Sydney Tower ini tempat terakhir yang kita kunjungi, jadi kita bisa mengamati lagi tempat-tempat yang sudah kita kunjungi kemarin-kemarin.



Sydney Aquarium



Aku ingin mengunjungi semua aquarium yang ada dalam tiap kunjunganku. Aku suka lihat ikan air tawar, ikan air laut, ikan aneh, etc. Waktu di London, aku excited lihat tank air tawar dengan ikan arwana gedee banget. Di Singapore, it’s my first time menikmati ruangan syahdu penuh jelly fish. Sedang di Perth, ada water horse langka yang tidak boleh dipotret dengan blizt supaya tidak stress. Sydney aquarium ternyata punya platipus super energetic dan dugong segede kerbau yang cute sekali.



Royal Botanical Garden



Cita-citaku dulunya adalah botanist, ahli tanaman, karena itu walo pergi tour, kita wajib brushing my knowledge tentang pohon-pohon langka dan mengelus bunga-bunga cantik di sana-sini. So, mengunjungi kebun raya wajib dimasukkan itinerary, walaupun gempor deh, jalan kaki di sana. Kebun di Sydney bersebelahan dengan laut langsung. Cantik sekali, rasanya pengen ngetem aja seharian di sana. Kebunnya terawat dengan baik dan terlihat ramah. Sayangnya karena waktu kita singkat, jadi hanya mau lihat lokasi yang menarik hati saja. Spring walk ini tak sengaja kutemukan di balik pohon-pohon. Wangi, penuh bunga spring beraneka warna... Subhanallah... indah, indah, ya Allah.



NSW Art Gallery



Setelah dipikir-pikir ke museum atau art gallery, aku prefer Art Gallery. Museum nanti saja kalau ke Sydney lagi karena waktu terbatas untuk mental attraction seperti itu. Cita-citaku mengunjungi art gallery NSW, karena mau beli poster yang berlabel art gallery tersebut untuk dipasang di rumah kelak. Ternyata koleksinya banyak sekali, tidak hanya lukisan-lukisan. Karena kesukaan baruku Contemporary Art, maka aku menghabiskan waktu lebih banyak mengunjungi area tersebut. Di sini juga ada Aboriginal Art yang dipamerkan dan saat kami datang ada pameran Ikat dari Asia. Sayangnya, again, waktu sangat terbatas!



Darling Harbour



Tempat menarik untuk keluarga dan diri sendiri. Di sini ada teater IMAX 3D, Sydney Aquarium, Chinese Garden of Friendship, Museum Navy, Australian Wildlife, tempat hang out, restoran, hotel, kasino, dan banyak lagi. Malam terakhir di Sydney kami menonton Imax 3D, tentang Jurrasic. Agak kurang menarik, karena versi dokumenter dan aku sudah bosen sama Dinosaurus. Film lain sudah ketinggalan sih, padahal ada Underwater 3D yang lebih seru, atau Mummy discovery yang mungkin lebih serem. Film yang akan diputar di sana berikutnya tentang Perjalanan Haji ke Mekkah. Serius! Keren ya, coba kalo bisa dilihat sekarang (sayangnya masih bulan depan).



Circular Quay



Circular Quay tidak hanya jadi pelabuhan ferry dari tempat lain di sekitar North Sydney. Tetapi di sebelahnya ada stasiun kereta, bis, bridge, Opera House, port tempat sealiner (cruise yang mewah itu…), art museum, hotel-hotel mewah dan restoran-restoran keren. Malam hari masih tetap rame dengan orang-orang yang berkunjung ke sana. Akupun suka naik ferry dari Darling Harbour ke Circular Quay daripada nge bis atau naik kereta. Selain bisa menikmati view yang indah, juga lebih cepet sampenya.



Chinatown

Bagi yang doyan shopping, bisa deh ke Market City atau Paddy’s Market di Chinatown. Di sini bisa ditemukan tempat makan yang halal. Kalau mau beli bahan makanan Asia juga banyak sekali di sini. Oleh-oleh made in China tetapi ikon Australia tersedia di toko-toko Chinatown. Pendeknya, tidak terasa seperti di Sydney, sampai di Chinatown sedang Sydney CBD lebih didominasi bule OZ.


Manly



Tempat ini agak jauh di utara Sydney. Kita kira mungkin ferrynya sepi-sepi aja, tapi ternyata banyak juga orang yang tinggal di Manly dan bekerja di CBD. Kita coba ke Manly, napak tilas rute my dad yang pernah ke Sydney. Kita bisa lihat batas laut Pasifik, port kapal Navy, Taronga Zoo, dan tempat-tempat indah lain. Bagusnya tata letak Sydney ini yang dikelilingi air, jadi bisa naik ferry saja ke daerah utara. Sampai di Manly, kita tidak turun, langsung balik lagi dengan ferry yang sama ke CBD. Cuman menikmati perjalanan saja...



Beberapa tempat lain yang kukunjungi sambil jalan seperti Luna Park, Tempe Mosque, UNSW, UniSydney, George Street, Town Hall, Martin Place, Hyde Park, Barrack Museum, dan Wynyard Station tempat aku selalu nyasar. Kami mencoba nge-bis, naik train, monorail dan ferry keliling Sydney. Aku tidak sempat mencoba water taxi dan tram yang juga ada di sana.


Sydney memang indah dan banyak tempat menarik yang mudah dikelilingi dengan berbagai cara.


Pendeknya, Alhamdulillah, it was a very wonderful holiday again...


Perth,

Thanks Professor;)