Wednesday, April 14, 2010

Serupa tapi jangan sesat


Suatu hari sebelum perpustakaan Curtin dibuka, aku melihat temanku sesama Postgrad yang bekerja di sana sudah datang. Setelah bertemu dan basa-basi dikit, dia menunjukkan majalah glossy warna pink di tangannya. "Ini loh, mbak, ta' kira majalah apaan, ga taunya pas dibuka..." aku langsung tersenyum lebar, karena sudah tau majalah gratis yang diletakkan di depan pintu perpustakaan tersebut. "Hihihi, ternyata, panduan untuk gay & lesbian", katanya senyam-senyum.

Aku ingat pengalamanku dengan soal seperti ini di Manchester.

Biasanya sekali-sekali kita nyari makanan impor dari Indo di Chinatown. Berhubung dekat dengan kampus, kata temanku, ada jalan pintas menuju Chinatown tanpa perlu ngebis. Rutenya lewat Main Building, terus lurus ke atas, melewati sekolah seni, bangunan tua, jembatan kanal, samping terminal, nyebrang jalan, dah, ketemu Chinatown.

Akupun dengan semangat mengikuti arahan tersebut sambil menikmati bangunan klasik Eropa, sinar matahari yang hangat, kembang-kembang serta berkhayal mau beli kartu telpon, toge, indomie, sambel, etc. Sebelum menyeberangi jembatan, aku melihat deretan kafe-kafe di pinggir kanal yang penuh dengan... lelaki. Tanpa merasa aneh, aku terus berjalan menyusuri jembatan mendekati kafe-kafe tersebut. Lama-lama setelah berpikir keras, aku merasa janggal, kok hampir semua lelaki yang sedang minum-minum, berpakaian ketat dan malah tanpa baju pada memandangiku dengan heran, Ada yang bertato, plontos, jigrak, serem, cakep, biasa-biasa aja, pokoknya campur aduk tapi auranya sama. Aku tetep aja jalan dengan cuek melewati mereka. Kudengar tertawa tertahan-tahan serta percakapan riuh, tapi ya sudahlah, maklum aku kan Asia, berjilbab lagi, jadi harus tabah selalu jadi orang aneh.

Begitu sampai di rumah, saat kucek kembali ruteku di internet, tahulah aku, bahwa aku baru melewati 'Gay Village'. Hi! Begitu seriusnya, sampai mereka punya village sendiri.

Tidak berhenti di situ saja, tampaknya aku harus pasrah siap-siap menerima kejutan kurang menyenangkan saat melewati gang kecil jalan pintas di kota Manchester. Sering ada pameran kemesraan berlebihan antara lelaki-dengan-lelaki, wanita-dengan-wanita yang membuat bulu kudukku merinding dan mau muntah. Mengerikan, pokoknya dan jangan tanya detilnya seperti apa, ya.

Kalau di Perth, Alhamdulillah aku ga pernah menyaksikan kejadian seperti itu. Sering juga ketemu pasangan antar bangsa, yang jelas-jelas pasangan sejenis saat belanja. Biasanya yang heboh, ya my hubby, karena dia geli-geli sendiri melihat mereka.

Tak tahunya, di kampus juga ada loh.

Kemaren sempet ngobrol ma seorang teman lain yang juga ketemu di perpustakaan. Saat itu aku memegang buku cara menjaga hubungan dengan pasangan, iseng aja aku nanya apa dia punya pacar. Aku sempet kaget dengan jawaban temanku, karena dia bilang, dia memutuskan jadi gay sejak SMA. Loh, jadi gay kok diputuskan? Sebelum aku bertanya lebih lanjut, dia bilang, soalnya dia ga mampu membiayai pacaran dengan wanita yang biasanya ngeluarin uang banyak. So, jadi gay lebih mudah, ga perlu modal. Hahaha... jadi gay kok karena faktor ekonomi!

Hingga hari ini, aku masih bingung, apakah orientasi seksual cinta sesama jenis ini karena mereka memang ga suka wanita atau lelaki, atau karena faktor yang baru kudengar kemaren! Padahal, tidak semua wanita atau lelaki itu bikin trauma, sehingga kita tak punya pilihan selain jatuh cinta dengan sesama jenis. Itu hanya adalah bisikan setan yang menjerumuskan mereka sehingga mereka serupa kaum nabi Luth.

Mungkin ini dapat menjadi renungan bagi yang tiba-tiba merasa punya kecenderungan gay. Dalam Quran surat Ash Shuara ayat 159-173 telah jelas Allah berfirman,
(159) Kaum Luth telah mendustakan rasul-rasul,
(160) ketika saudara mereka, Luth, berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak bertakwa?"
(161) Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan [yang diutus] kepadamu,
(162) maka bertakwalah kepada Allah dan ta’atlah kepadaku.
(163) Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
(164) Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia,
(165) dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas".
(166) Mereka menjawab: "Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, benar-benar kamu termasuk orang-orang yang diusir"
(167) Luth berkata: "Sesungguhnya aku sangat benci kepada perbuatanmu".
(168) [Luth berdo’a]: "Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari [akibat] perbuatan yang mereka kerjakan."
(169) Lalu Kami selamatkan ia beserta keluarganya semua,
(170) kecuali seorang perempuan tua [isterinya], yang termasuk dalam golongan yang tinggal.
(171) Kemudian Kami binasakan yang lain.
(172) Dan Kami hujani mereka dengan hujan [batu] maka amat jeleklah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu.
(173) Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti-bukti yang nyata. Dan adalah kebanyakan mereka tidak beriman.

Maha benar Allah dengan segala firman Nya.

Perth,
ga bisa detail ulasannya,
istighfar aja:)