Thursday, November 24, 2011

Dedikasi Sang Mantan PM


Ingat kisah mantan Perdana Menteri Kevin Rudd yang pernah kutuliskan di sini? Sebenarnya aku punya kelanjutan cerita mengenai beliau, tapi tak pernah sempat kubagi. Ini mengenai dedikasi beliau yang konsisten pada negaranya, meskipun sempat terdepak dari kursi Australia 1 beberapa bulan sebelum itu.

Wajah sedih Kevin Rudd masih sering membayangi. Publik tidak pernah menyangka peristiwa ‘penggeseran’ tersebut akan menghiasi sejarah negara mereka. Meskipun terjadi pro dan kontra, peristiwa pelengseran tersebut membuat masyarakat antipasti dengan cara yang digunakan dan berbalik simpati pada Kevin Rudd.

Di bawah bayang-bayang Perdana Menteri baru, beliau ternyata tidak duduk diam berduka cita kehilangan jabatan. Sesuai dengan janji beliau pada saat pengunduran, beliau tetap ingin mengusahakan kemenangan partai Labour (Buruh) di daerah konstituennya. Beliau tetap melakukan ‘road show’ berkeliling daerah, seperti memasuki pusat-pusat perbelanjaan, berpidato di depan publik lokal, dan melakukan kegiatan sosial, untuk memastikan kemenangan partai Buruh.

Beberapa bulan kemudian, perjuangan beliau memberikan hasil yang memuaskan. Saat PEMILU diadakan, partai Buruh tetap memang di daerah-daerah konstituennya. Untuk dedikasi beliau tersebut, maka PM Julia Gillard memberikan posisi Menteri Luar Negeri kepada Kevin Rudd. Posisi ini diyakini sangat cocok bagi Kevin Rudd yang terlihat lebih luwes di kalangan internasional dengan kemampuan inter-relasi dan kesukaan pada budaya asing.

Dedikasi beliau untuk berpartisipasi dalam politik memang tidak terbantahkan. Sebagai politisi terkaya ketiga di Australia, Kevin Rudd tentulah tidak mempunyai tendensi ekonomi. Beliau hanya ingin bekerja keras untuk memajukan negara dalam jabatan apapun yang harus disandangnya. Karena itulah, sebelum terpilih kembali menjadi pejabat negara, beliau tetap muncul di layar publik bekerja untuk kemenangan partai dan kemungkinan posisi sebagai wakil Australia di PBB.

Di balik pro kontra sepak terjang Kevin Rudd dalam dunia politik Australia, aku telah belajar beberapa hal:
a)     Kehilangan sebuah jabatan bukan berarti sebuah kemunduran dalam hidup. Kita masih tetap bisa berkontribusi pada sebuah instansi/institusi dengan peran-peran lain yang lebih sesuai.
b)     Beliau menunjukkan bahwa semangat dan dedikasi dapat dijaga jika tujuannya murni untuk rakyat dan negara. Untuk kasus kita, apatah lagi bagi Sang Pencipta.
c)     Beliau tidak malu atau merasa gengsi saat dipanggil kembali untuk membantu dalam pemerintahan dengan jabatan yang berbeda. Semangat dan dedikasi beliau tetap sama. Beliau juga tidak enggan bekerja sama dengan orang yang telah melengserkan beliau dari jabatannya.

Tidak lama terpilih menjadi Menteri Luar Negeri yang baru, Kevin Rudd sudah muncul lagi dengan berseri-seri di televisi dengan isu dan jabatan berbeda. Tetapi kali ini beliau tampak lebih santai dan dapat mengendalikan diri dalam menjalankan tugasnya, seperti seseorang yang ingin memperbaiki kesalahan-kesalahannya terdahulu.


Pekanbaru,

No comments: