Friday, March 20, 2009

While you were here...


Sebelum berangkat ke Manchester dulu, saya sempat membaca buku NH Dini berjudul 'Jalan Bandungan'. Buku itu menceritakan kisah tentang semangat seorang wanita untuk memperbaiki kehidupannya setelah ditinggal pergi suami tanpa pamit. Soal ditinggal kan, bukan inti cerita, tapi mostly tentang perjuangannya dari sebelum menikah sampe setelah menikah etc. Ada bagian penting yang sangat saya sukai, yaitu saat wanita itu mendapatkan beasiswa belajar (short course) ke Belanda. Cerita itu sangat menginspirasi saya, walaupun settingnya sekitar tahun 60-80an. Beberapa poin penting dari kisah itu, saya pegang saat saya sekolah di luar negeri (dulu Manchester, sekarang Perth).

Beberapa hal yang saya angkat dari kisah tersebut adalah mengenai:
1) Image atau kesan. Di negara Barat, banyak orang yang meremehkan pelajar Asia Tenggara dan menganggap mereka suka main-main jika sedang di LN (baca: Luar Negeri) dan kurang bersemangat atau punya daya juang tinggi. Saya mengalami juga masa-masa saat di kelas tidak ada yang mau sekelompok karena menganggap kita kurang qualified. Juga banyak yang senyum-senyum jika pengungkapan saya kurang tepat karena bahasa Inggris yang kurang fasih. Ada juga yang menyangsikan apakah saya bisa menyelesaikan tugas… astaga… pokoknya begitulah image saya di mereka dari awal. Tapi bagaimanapun, walau kadang harus sendiri--- tidak ikut kelompok orang lain, saya selalu berusaha menyelesaikan tugas di kelas. Kadang-kadang dalam ‘diam’, saya terus bekerja keras, pulang larut malam dari perpustakaan dan berangkat pagi-pagi untuk mengerjakan tugas. Alhamdulillah, walaupun nilai saya tidak begitu remarkable, tapi lumayanlah, bisa lulus juga dengan selamat tiap semester. Sampai ada teman dari Asia juga yang sempet terkaget-kaget karena dalam satu mata kuliah saya dapat nilai 82 (tertinggi di kelas). Sama kagetnya ma saya juga... Lumayan jadi bisa menghapus sedikit image 'tong kosong' ituh...

2) Waktu luang. Banyak pelajar Indo yang memang sering menghabiskan waktu luang untuk shopping, jalan-jalan, piknik dan kumpul-kumpul. Di buku NH Dini, hal itu jelas disebutkan. Padahal kegiatan itu banyak juga menyita waktu. Kita perlu mengatur waktu sebaik mungkin, untuk belajar, shopping keperluan sehari-hari, membersihkan rumah, dan yang terbaik memanfaatkan waktu luang kita sebanyak mungkin untuk mengenal negeri domisili sementara kita. Jalan-jalan boleh saja, tapi ikutlah tour-tour yang diselenggarakan universitas/organisasi mahasiswa internasional. Tujuannya supaya kita lebih banyak berinteraksi/berkenalan dengan sesama peserta berbagai bangsa lain di dunia dan mengenal Negara tempat kita tinggal. Jika tidak ada teman, pergi saja sendiri. Yang penting, cek apakah tour tersebut memang official dan dapatkan keterangan sebanyak mungkin tentang tempat yang dituju, apa manfaatnya serta sejarah di balik itu. Jika tidak sempat pergi jauh-jauh, yah, di tempat yang dekat saja--- di kota kan biasanya ada museum, art gallery dan library.

3) Piknik/kumpul-kumpul dengan bangsa sendiri. Saya pikir kegiatan ini tidak usah terlalu diharapkan kehadirannya. Kadang-kadang forum silaturrahmi seperti ini lebih banyak menghabiskan waktu weekend kita dan kurang urgent. Ikut saja satu kali setahun. Di Perth saja, cukup sering juga piknik dari asosiasi pelajar Indo diadakan. Padahal kalau pergi juga, paling dapat makan satu potong steak, satu mangkuk baso, wah… terus omong-omong berjam-jam tentang negara kita juga… Anyway, saya tidak encourage, karena kalo ada waktu, lebih baik explore saja tempat studi anda. Pergi berkumpul dengan teman-teman asing, atau berkunjung ke tempat tinggal orang asing yang anda kenal. Itu lebih membuka wawasan saat kita tinggal di negeri orang. Amati bagaimana cara mereka mengatur kehidupannya, rumahnya, mengatur waktu luang, waktu kerja, sampai cara mereka berinteraksi dengan keluarga. Ambil poin-poin bagus dari kepribadian mereka dan keep in mind, suatu hari akan mewarnai kepribadian anda juga.

4) Library is the richest place in the world. Jadikan library tempat anda ngetem. Library di Negara maju, biasanya punya koleksi item yang sangat banyak. Saya tidak hanya membaca buku tentang beton saja di sini, tapi juga buku psikologi, fiksi, ensiklopedia, buku tentang bunga, tempat wisata, buku masak, buku cara menggambar, mengatur keuangan… all in… apa saja yang saya butuhkan, saya cari di library. Library juga punya koleksi film-film, dvd/vcd, video-video education yang bisa kita tonton di ruang audio visual. Kita bisa pakai tv & headphone yang disediakan, lalu menonton sepuasnya tanpa mengganggu orang lain. Saya juga sering meminjam film2 bagus untuk ditonton di rumah saat weekend. Jika memerlukan internet, kita bisa gunakan komputer di cluster computer/wireless. Capek, ya langsung ke lounge untuk makan bekal kita atau nonton berita di newsroom. Jika lapar dan ga bawa makanan, bisa beli makanan--- pilih yang dalam kemasan di cafĂ© pas depan library. Library memang seperti mall--- all in one dalam satu gedung. Selain library kampus kita, kita bisa kunjungi library kampus lain dan State Library atau local library milik suatu suburb. Jadi, kenapa minat baca bisa tinggi… pantas saja. Librarynya memang sangat nyaman dan mudah diakses.

Beberapa hal penting di atas memang saya coba laksanakan.

Belajar dan riset dengan schedule yang tight, saya coba lakukan supaya dapat hasil yang bagus. Saya memang jarang kumpul dengan sesama warga Indo, kecuali saat hari raya atau mungkin PEMILU nanti. Teman akrab saya malah seorang OZ wanita, Mareese... kami biasa hang out bersama di library atau email-emailan saat sibuk.

Weekend, saya pilih beres2 rumah dan hari Minggunya waktu kerja di library untuk bersosialisasi dengan other international students. Cita-cita saya mau mengunjungi art galleries and museums yang tersebar di Perth.

Tiap ada waktu luang, saya berjalan-jalan agak jauh ke luar kota, untuk belajar lebih dekat mengenal alam Western Australia.

Library adalah resouces saya dalam hal apapun... dan saya sungguh sedih mengingat 2 tahun lagi akan meninggalkan library yang sangat nyaman dan kaya koleksi ini...

No comments: