Sunday, November 1, 2009

From "How to pass your thesis with flying colours!" Seminar


PhD thesis di universitas Australia tidak perlu oral defence. Kita hanya perlu submit thesis dan dikirim ke dua external examiners. Keduanya akan memberikan rekomendasi bahwa thesis kita lulus; lulus dengan perbaikan; lulus dengan resubmit dan failed. Very straightforward, ya?

Aku tahu beberapa orang skeptis dengan tipikal PhD thesis evaluation seperti di universitas Australia. It's just a method, untuk mengevaluasi pekerjaan candidate. Pada kenyataannya, tidak mudah juga menulis thesis yang bisa mewakili kita di depan examiner. Untuk itu, mari aku jelaskan beberapa hal mengenai PhD thesis.

Beberapa kriteria yang diinginkan oleh examiner:
"The thesis should demonstrate that the candidate has:
a) adequately surveyed literature relevant to the thesis
b) adequate skills in the gathering and critical analysis of information and report presentation
c) demonstrated the capacity to conceive, design and carry to completion independent research and,
d) made a substantial original and significant contribution to the knowledge or understanding in the field of study.
(source: http://research.curtin.edu.au/form.cfm#thesisexam)

Berdasarkan kriteria di atas, sungguh tidak mudah menulis thesis bermutu. Semua itu dimulai dengan critical literature review, formulate research questions menjadi rancangan riset, bisa menyelesaikan problem riset yang muncul, serta punya kontribusi yang signifikan di bidang ilmu. Tambahan lagi harus original, belum pernah dilakukan orang sebelumnya. Bukan purely original, tapi mesti unik, beda dan tepat.

Oleh sebab itu, karena kita tidak muncul defense sendiri thesis di sana, maka poin-poin tersebut harus dipenuhi. Kalau tidak jelas, kan examiner tidak bisa nanya sendiri untuk clarify.

Soal penulisan thesis, gaya scholar pasti bagus. Tapi ternyata, try to communicate your thesis in the simplest way so the audience will understand the story. Heavily critical analysis mungkin bagus, tapi jangan sampai blur ide di dalamnya. Clarity is important, terutama jika masalah itu baru dan kontribusinya besar untuk riset selanjutnya. Kita juga perlu confident dalam menulis, karena sikap ini akan terlihat. Semakin confident kita, maka semakin mudah tulisan itu dibaca. Jika kita tidak confident, kita akan berusaha make the writing up dengan berbagai cara, termasuk gaya bahasa meninggi.

Semua examiners ingin kita lulus! Karena mereka ingin membantu kita mengembangkan dan memperbaiki diri dengan feedback dari mereka. Just think like that, not necessarily, "pass or fail" saja.

In short, jenis assessment seperti ini, again, is just a method.

Hasil akhirnya yang paling penting, seperti:

apakah kita para kandidat doktor ini bisa menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan,

dan,

apakah begitu kembali ke tanah air bisa develop riset yang lebih baik serta banyak berkontribusi dengan skills yang kita dapatkan selama PhD study?

Jadi, bukan jenis assessmentnya, atau lebih-lebih lagi... bukan lulusan dari benua mana, ya Prof?:)

Perth,
It's a PhD, not a Nobel Prize!

No comments: