Sunday, September 19, 2010

It looks easier for other people, but it doesn’t, actually.


Betapa media komunikasi telah menjadi sarana untuk curhat bagi orang-orang. Seringkali kita malah mendapatkan pelajaran hidup melalui komentar-komentar, keluhan, keputus-asaan serta ketakutan orang-orang. Allah seperti memperlihatkan bagi kita, bahwa tiap manusia diberi dua keadaan, susah dan senang silih berganti. Jika dapat menyikapinya dengan ridho dan sabar, maka Insya Allah selain mendapat pahala, kita juga akan lebih kuat mengarungi samudra kehidupan ini.

Dulu waktu kuliah kedua, aku sering sekali geram dengan seorang mas-mas yang sok santai plus cuek dengan kuliahnya. Tiap kami bertemu dengan mata sembab, terlihat lelah dan sedang bad mood karena kurang tidur semalaman akibat menyelesaikan tugas, bukannya empati malah bikin kami tambah dongkol setengah mati. Begini komentarnya, “Wah, aku tuh ga pernah tuh, belajar segitu giat apalagi sampe kurang tidur. Santai-santai aja, malah nonton kartun”. Ikutan dongkol, ga dengernya? Kalo ga, berarti kamu sama aja ma dia, hehe. Berdua, aku dan teman serumah membahas komentar tidak penting itu dengan seru. Kami akhirnya menyimpulkan bahwa dia pembohong besar, mana ada orang yang segitu cueknya tidak belajar giat, padahal sudah belajar saja tetap tidak bisa dapat nilai bagus. Mungkin begitulah cowok, mau dianggap effortless tapi sukses. Huu! Seperti cowok dalam sinetron kali.

Saat mengerjakan riset ini aku juga sering bertemu tipikal mas-mas yang kelihatan sok effortless. Suka bertanya dengan detil perkembangan riset, bahkan sering memberi komentar pahit yang tidak diperlukan seolah-olah dia lebih mengetahui soal riset orang. Kali ini aku tidak terpancing emosi, karena aku tahu, bahwa orang-orang tersebut mungkin tak jauh sama nasibnya denganku, jungkir-balik juga mengerjakan riset. Hanya demi harga diri, mereka pura-pura tidak ada masalah berat dengan riset dan hidup mereka benar-benar berjalan dengan mulus. Jika aku telaah lebih jauh, ternyata banyak juga orang yang mengalami kesulitan non-riset yang kadang menghambat kerjaan riset. Jika riset ok, sering ada masalah lain di luar riset yang akan menghambat pekerjaan. Jika masalah keluarga etc oke, malah sering riset bermasalah. Intinya, Allah selalu Maha Adil memberikan tantangan kepada kita tiap manusia. Tidak ada orang yang tak luput dari kesulitan maupun kesenangan hidup. Jadi jangan terlalu menganggap diri kita manusia termalang di dunia, karena belum tentu hanya kita seorang yang mengalaminya.

Kalau awalnya aku sering berkomentar A, B, C isu yang menyebabkan risetku tidak lancar, kali ini aku berusaha tidak menyalahkan apa-apa. Itu semua kesalahan diriku, dan mungkin Allah memberiku jalan berliku sedemikian rupa agar aku berubah menjadi seseorang yang lebih baik di dunia dan akhirat. Jika seseorang terlihat begitu mudah mendapatkan ini-itu, dengan cepat aku bersyukur, bahwa jalan yang Allah berikan ini adalah jalan terbaik bagiku. Soal orang-orang yang sepertinya selalu mendapat kemudahan, itu terpulang pada Allah, mungkin mereka memang orang-orang baik, atau ada sesuatu yang tidak kita ketahui sehingga kita malah bersangka seperti itu pada mereka.

Anyway, tetap berusaha dan tawakal serta ridho dan bersyukur kepada Allah.

Perth,
Dari teman yang mengingatkanku agar tidak letih berjuang. Simak 'Apa maknanya berjuang'.