Friday, November 5, 2010

Social Etiquettes


Sudah lazim di zaman sekarang banyak orang lupa etika sosial di tempat umum. Jangan-jangan malah tidak mengetahuinya sama sekali, karena tidak diberitahu, tidak ingin tahu atau malas mencari tahu. Sebagai bagian dari kaum muslimin & muslimat, sudah sepantasnya kita belajar mengenai etika sosial dalam Islam guna menuntun perbaikan kepribadian kita. Hal-hal berikut ini disarikan dari buku Manners & Etiquettes (Muntakhab Hilyatul Muttaqin) karya Allama Majlisi Kabir, Islamic Seminary Publications, 1985.

a) Jika kita memilih duduk di tempat-tempat yang posisinya di bawah kehormatan dan jabatan kita di dunia, maka hal itu lebih baik karena melambangkan kerendahan hati.

b) Jika orang yang berilmu lebih tinggi dari kita hadir di majelis bersama kita, kita sebaiknya tidak duduk di tempat yang lebih superior darinya. Kita harus mendengarkan baik-baik apa yang mereka katakan. Jangan berbicara hal tidak penting dan kita tidak perlu mengatakan hal-hal yang tidak kita ketahui dengan baik.

c) Jika kita diundang dalam sebuah majelis/pesta, duduklah di tempat yang telah disediakan oleh tuan rumah.

d) Jika ada orang yang berkunjung ke rumah kita, datanglah menyambutnya dan mengantarnya saat ia datang dan meninggalkan rumah kita.

e) Tidak dianjurkan untuk berdiri untuk menyalami seseorang, kecuali orang yang dihormati karena keimanannya, misalnya dalam hal pengetahuan, moral dan kebaikan.

f) Pilihlah teman yang selalu mengingatkan kita akan Allah, menyampaikan pengetahuan agama pada kita, mendorong kita untuk bekerja keras menghadapi hari Kiamat dan menginginkan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.

g) Ada empat hal yang dikerjakan tapi tidak akan menuai hasil:

a. Mencintai seseorang yang tidak membalas cinta kita

b. Menghormati seseorang yang tidak menerima penghormatan kita

c. Menyampaikan pengetahuan pada orang yang tidak mau mendengarkannya

d. Mempercayakan rahasia kita pada seseorang yang tidak dapat menjaganya.

h) Imam Ja’far Sadiq menyatakan teman terbaiknya adalah orang yang mau memberitahukan kesalahan-kesalahan dirinya.

i) Jika temanmu tidak memberikan keuntungan apa-apa dalam hal agama dan iman, maka janganlah menaruh perhatian padanya dan tidak perlu meminta-minta menjadi temannya.

j) Menyampaikan lelucon ringan sangat dianjurkan karena menandakan kesehatan jiwa dan membahagiakan sesama saudara seiman.

k) Seseorang jangan terlalu banyak bergurau karena akan menurunkan kehormatan dan menghancurkan harkat diri.

l) Jangan mengatakan sesuatu antara dua orang muslim bersaudara yang dapat menimbulkan perasaan benci, karena itu seperti mencakar di wajah seseorang.

m) Kita perlu menjaga persahabatan dengan orang-orang yang berhubungan dengan kita.

n) Jika kita menyukai teman seiman, maka kita mesti mengenal keluarganya, suku dan kerabatnya. Hal ini adalah kewajiban penting sehubungan dengan persahabatan dan persaudaraan.

o) Jangan ceritakan aib dan rahasia kita maupun teman-teman kita ke orang lain, karena hal ini menyebabkan hilangnya rasa malu.

p) Jangan cekcok mulut dengan orang, karena akan menghancurkan rasa adil dan menghilangkan rasa empati pada orang lain.

q) Imam Ja’far Sadiq, menyatakan bahwa ada tiga hal yang baik untuk dunia dan kemudian hari:

a. Memaafkan orang yang telah berlaku kejam kepada kita

b. Menjalin hubungan dengan orang yang ingin memutuskan persahabatan dengan kita

c. Bersabar dan toleran terhadap orang yang kasar pada kita

r) Belajarlah mengontrol rasa marah, karena mengontrol marah merupakan cara kita menghormati dunia dan hari kemudian.

s) Saat seseorang berkonsultasi kepada kita, kita harus mengatakan apa yang baik untuknya. Hal ini dibenci jika kita mengatakan apa yang baik untuk saudara kita tapi kita tidak mengatakannya.

t) Seseorang tempat kita berkonsultasi hendaklah bijaksana, menjalankan agama dan merupakan saudara atau teman kita. Kita harus menjelaskan dengan jujur semua permasalahan sehingga ia paham dan dapat memberikan solusi terbaik. Jangan tolak solusi tersebut. Jika ia memilihkan sebuah solusi yang baik dan kita tidak menjalankannya, maka akan menimbulkan rasa tidak senang di hati saudara.

u) Kebaikan dan menjaga persaudaraan antara saudara seiman adalah saat mereka saling mengunjungi rumah mereka dan saat mereka melakukan perjalanan, mereka akan saling memberi kabar.

v) Membalas surat adalah sebuah kewajiban.

May Allah bless you~

Perth,

Yours in Islam.