Sunday, February 19, 2012

Simplify Our Life, saatnya menciptakan keseimbangan hidup


Bangun pagi, sarapan, kerja, makan siang, mengajar, pulang, istirahat, ibadah, tidur… again, pagi berikutnya, bangun pagi lagi… rasanya hidupku berulang bak putaran jarum jam  yang berulang-ulang. Alangkah boringnya, tak ada waktu lebih sering untuk melakukan hal-hal yang kita inginkan dan perlukan.

Kesadaran untuk ‘menyederhanakan’ berbagai aspek kehidupan seperti pengeluaran uang, waktu dan energi mulai diingatkan kembali di negara-negara maju. Meskipun sebelumnya masyarakat di dnegara-negara maju tersebut sangat boros dalam hal sumber daya dan waktu, kita diajak untuk tidak mengulangi kesalahan yang pernah mereka lakukan. Disamping itu, upaya tersebut berkaitan dengan konsep ‘keberlanjutan’, yakni usaha untuk menghemat sumber daya sambil mencari alternatifnya, sehingga masih dapat digunakan oleh generasi penerus di masa mendatang.

Beberapa hal yang bisa lakukan untuk menyederhanakan hidup sehingga kita bisa mengontrol kehidupan demi tercapainya keseimbangan:

a) Lakukan Persiapan
Memiliki persiapan untuk sebuah kegiatan/pekerjaan lebih awal ternyata jauh lebih efisien ketimbang bersiap di saat-saat terakhir atau ‘last minute’. Kita masih punya waktu untuk mengontrol hal-hal tidak terduga yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan dan bukannya pontang-panting menyelesaikan lalu mengacaukan semuanya. Beri pengertian pada anggota keluarga atau kolega, kalau memberi tahu apa yang harus dilakukan jauh-jauh hari akan menghemat waktu dan energi ketimbang melakukannya secara tiba-tiba.

b) ‘Don’t put it down, put it away’
Untuk dapat menyederhanakan hidup, kita harus mengurangi timbunan barang di rumah. Kurangi kebiasaan suka mengambil brosur, mencetak dokumen, maupun membeli tanpa berpikir panjang kegunaan suatu barang. Coba perhatikan di sekeliling kita, apakah majalah lama tahun 1980-an masih relevan dengan gaya hidup saat ini? Yakinkah pakaian yang sudah kekecilan masih perlu digantung di lemari karena berharap suatu hari ukuran tubuh akan berkurang? Kurangi berbagai pernak-pernik di rumah sdan jangan membeli sesuatu sebelum kita butuhkan. Dengan berkurangnya tumpukan barang di rumah, maka kita dapat mengontrol satu aspek dalam hidup.

c) Belajar untuk berkata ‘tidak’
Saat orang lain meminta kita untuk mengerjakan sesuatu, kita sering merasa ‘dibutuhkan’ sehingga lupa bahwa sebenarnya sudah tidak punya waktu ekstra untuk membantu. Kita boleh saja mengatakan ‘tidak’, kalau sudah punya terlalu banyak komitmen. Kan kita tidak harus selalu merespon permintaan orang, hanya karena mereka pikir semua itu tidak beres kalau bukan kita yang menangani. Aku harus sering mengingatkan diriku, prioritas kegiatan tahun ini, atau terseret dalam berbagai hal yang menjauhkanku dari fokus. Katakan baik-baik dengan konsisten dan jangan ceritakan alasannya dengan detil. Penolakan secara berlebihan dengan berbagai alasan hanya akan menjadikan orang tersebut punya celah untuk meyakinkan kita agar menerima tawaran mereka.

d) Delegasikan atau minta bantuan
Perasaan kalau ‘bukan kita yang mengerjakan’ itu ternyata membuat kita sangat egois. Kita tak mau berbagi tugas dan selalu merasa orang tidak bisa bekerja sesempurna kita. Akibatnya, kita harus mengerjakan semuanya sendiri, kelelahan dan kehabisan waktu. Lain kali, berikan saja pekerjaan tersebut pada orang yang kita percaya, dan jelaskan target yang diinginkan. Misalnya, kita bisa berkata pada pembantu, tolong bersihkan ruang tamu dalam waktu 1 jam, semua harus dipel dan bersih tanpa debu. Dijamin mereka akan mengerjakan sebaik kita, karena sudah mengetahui target yang diinginkan.

e) Keluarkan saja uang dan jangan membuang waktu terlalu banyak
Ada beberapa tugas yang bisa kita berikan pada orang lain dengan membayar mereka. Misalnya membersihkan rumah dan menyetrika dengan menyewa pembantu secara mingguan. Dalam bidang kerja, kita bisa menyuruh anak buah atau mahasiswa untuk menyelesaikan perhitungan tidak rumit yang membutuhkan waktu kita. Konsentrasi kita bisa digunakan untuk mengerjakan pekerjaan yang jauh lebih rumit dengan hasil fantastis.


Jika kita berhasil melakukan beberapa hal dari saran di atas, besar kemungkinan akan lebih mudah untuk mengontrol kehidupan kita dan menjalani kehidupan seimbang di rumah dan tempat kerja.


Pekanbaru,
(Terinspirasi dari ‘Simplify Your Life and Make Time for Yourself’, by Chaterine Houck, Readers Digest September 1998)

No comments: