Saturday, July 18, 2009

Travelling time


Saat travelling antar negara, biasanya aku sudah get ready beberapa bulan sebelumnya. Hal terpenting yang perlu disiapkan, adalah dokumen-dokumen keberangkatan seperti visa, surat ijin, surat keterangan perjalanan untuk exit permit (paspor biru, huhu...) dan sebagainya.

Perjalanan antar negaraku yang pertama adalah ke Inggris, Britania Raya (UK). Kota tujuanku yaitu Manchester, terletak di bagian tengah arah Utara pulau Inggris. Persiapan untuk berangkat saat itu hampir dua bulan sebelumnya. Semuanya lebih kurang mengenai isi koper yang boleh sampai 40kg beratnya. Berbagai jenis pakaian sehari-hari, jas, jaket, pakaian-pakaian dalam dan long john sudah bolak-balik dimasukkan dan dikeluarkan sampai hari keberangkatan tiba. Norak bener, ya. Urusan dokumen tidak masalah, karena mostly diurus oleh British Council, agent sekolah kita. Aku tinggal menyiapkan surat-surat dari kampus UNRI saja yang tinggal difotokopi dari teman dan berbagai surat penunjang lain. Saat keberangkatan, kita sempat briefing dulu di British Council beberapa hari, sehingga ada bayangan harus ngapain saat di sana. Sayangnya, karena first time berangkat ke luar negeri, bawaanku super duper banyaknya... seolah-olah semua hal tidak akan bisa ditemukan di sana. Sambil tertawa mengenang saat itu, kini aku belajar menahan diri untuk membawa isi lemari pakaian/meja belajarku saat travelling antar negara.

Travelling berikutnya, sungguh santai, karena perjalanan ke Perth sudah diurus lengkap oleh ADS dan universitas tujuan. Aku tidak membawa banyak barang, cuman 30kg aja, mostly berisi baju-baju dan beberapa lembar kertas pegangan. Karena visa sudah diurus ADS, surat keterangan dari kampus sudah diurus beberapa saat lalu, tinggal surat setkab dan paspor biru yang perlu diurus. Inipun sudah tinggal menyerahkan dokumen dan uang ke unit pembuat paspor di Dikti. So, saat mo berangkat, kita tinggal ngumpulin dokumen aja dan siap berangkat. Karena masuk ke Australia tidak segampang ke UK atau negara lain, aku memutuskan untuk tidak membawa makanan apa saja. Setelah membaca betapa ribetnya urusan membawa seed, beras, herb, fruit, etc, aku lalu hanya ingin membawa obat-obatan ringan saja ke Australia, untuk persediaan beberapa minggu. Pakaianpun tidak repot, karena cuaca di Australia lebih hangat daripada saat di Inggris.

Perjalanan singkat antar negara lainpun kadang menjadi pengalaman berharga. Aku sering menggunakan jasa tour yang lebih mudah urusannya. Tapi, kadang aku perlu handle sendiri perjalananku. Untuk itu, kita mesti lebih cermat dalam mempersiapkan perjalanan kita.

First, kita perlu mengecek apakah negara tujuan kita memerlukan visa. Kita juga perlu cek apakah paspor kita masih valid berlaku, minimum 6 bulan sebelum expired kita mesti memperpanjang paspor.

Second, cek biaya perjalanan yang diperlukan. Kadang-kadang ada offer dari airlines yang super murah. Biasanya kita perlu book jauh-jauh hari tiket pesawat, supaya lebih murah. Kalau pesan tiket online jauh lebih fleksibel, tapi jangan lupa baca term conditionnya, soalnya ada yang refundable, ada yang bisa diganti tanggal keberangkatannya atau ada yang tidak mencantumkan biaya-biaya tambahan... sehingga bisa lebih mahal dari tiket airline lain.

Third, cek akomodasi dan tempat wisata negara tujuan. Jangan sampe nginepnya deket gunung, padahal kawasan wisatanya deket pantai. Ngarang... hehehe. Cari akomodasi yang dekat tempat wisata turis, jadi hemat biaya transportasi dan tenaga saat di sana. Biasanya ada hotel-hotel murah, bintang dua tapi bagus dan affordable di kawasan turis. Kalo rame-rame, mungkin bisa sewa apartment yang ada kitchen dan laundrynya. Aku memilih hotel yang ada websitenya, bisa pesan online sebelum berangkat, ada sign gembok (secure) di halaman pemesanan dan ada booking code, serta konfirmasi dari hotel kalo mereka terima booking kita. Last time, di Vietnam, kita dapat suite dengan harga kamar standard. Bayangin, bisa dapat kamar dengan lima tempat tidur, tapi hanya dihuni oleh dua orang!

Tempat wisata juga perlu dicek. Kita sering memilih museum, art gallery, istana/gedung bersejarah, tempat bersejarah maupun landmark. Jika ada tour murah dan hanya beberapa jam, itu lebih bagus diikuti. Soalnya kita tinggal denger tour guide, naik bis bareng orang-orang dan kadang tepat waktu sesuai dengan keinginan kita. Kalo cuman shopping dan merasakan suasana kota, ga perlu deh kuatir, tinggal jalan aja sendiri berkeliling shopping centre... Toh, ga kan borong atau kalap kan, liat barang-barang yang harganya standar di negara kita?

Fourth, baca sedikit sejarah, blog tentang negara tujuan, atau nonton dvd wisata. Aku sering lakukan ini untuk dapatkan background tentang sebuah tempat tujuan wisata. Semua ini membantu kita memahami berbagai keanehan atau kelucuan serta ketidakbiasaan yang ada di negara orang tersebut tanpa bingung lagi. Selain itu, mengetahui sedikit background akan membantu kita dalam menikmati tour, karena udah tau ceritanya.

Fifth, cek cuaca, musim, sehingga isi koper bisa pas. Bawa keperluan pribadi, seperti make up, sabun, sikat gigi, odol, etc untuk menghemat pengeluaran dan kalo belum sempat ketemu waktu sampai di hotel. Tidak perlu bawa banyak baju, untuk perjalanan beberapa hari, kadang pakaian dalam bisa dicuci sendiri di kamar hotel.

Mudah-mudahan tulisan ini berguna ya, buat yang mau travelling antar negara.

Hassle-free trip, gitu!

Perth, July 2009
There is a small town with no permanent citizens called “an airport”.