A lecturer, an engineer, a learner, a researcher, a reviewer, a traveller, an adventurer. Love plans and plants.
Friday, February 12, 2010
‘Dibunuh’ Gadget
Saat handphone sudah mulai banyak digunakan orang, sepuluh tahun yang lalu, aku pernah membaca bahwa jenis-jenis handphone tertentu dapat memicu penyakit kanker otak karena radiasi yang tinggi. Hingga kinipun berbagai riset mengenai hubungan pemakaian handphone dan kesehatanpun sudah banyak diterbitkan di media massa. Nah, bukannya pemakai handphone semakin berkurang, tetapi malah tiap orang punya lebih dari satu handphone. Bukan main...
Walaupun para ahli belum menerbitkan informasi sangat resmi mengenai hubungan antara kanker otak dan handphone, tetapi pengaruh jangka panjangnya sudah pasti akan terlihat dalam waktu dekat. Jika booming ha-pe diperkirakan mulai sepuluh tahun lalu (waktu itu aku pake ha-pe tebal dengan antenna gede, hehehe) maka kita perlu segera mewaspadai gejala meningkatnya penderita kanker otak beberapa tahun mendatang. Para ahli tengah menunggu meledaknya penyakit akibat penggunaan ha-pe beberapa tahun lagi. Tetapi, jangan menunggu penelitian tersebut, karena apa yang kita gunakan sekarangpun sudah termasuk berbahaya. Selagi dapat, jangan bertelepon terlalu lama hingga ha-pe mengeluarkan panas/radiasi energi. Kurangi paparan ke radiofrequency electromagnetic energy dengan memakai hands free, speaker phone atau mengurangi waktu bertelepon menggunakan ha-pe.
Gadget lain yang perlu diwaspadai adalah ipod atau mp3. Masalahnya, orang sering mengeraskan volume suara musik melalui mp3 mereka atau memakainya berjam-jam non stop. Akibatnya mereka akan mengalami kehilangan pendengaran bertahap. Dulu aku adalah pemakai walkman sejati waktu masih SMP-SMA. Rasanya aku sempat mengalami masalah sedikit dengan pendengaran telinga kiri hingga saat ini. Karena aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi, maka aku hanya bisa menjaga apa yang tersisa. Untuk menghindari masalah kehilangan pendengaran, coba kecilkan volume mp3 sampai kita bisa mendengar teman yang jaraknya hanya sepanjang tangan tanpa dia perlu berteriak. Jika kita tidak bisa mendengar, itu artinya ada problem dengan pendengaran kita. Saat ini, akupun sudah harus mematikan mp3 jika ada yang nanya, dalam bahasa Inggris, tentunya, hihihi.
Komputer lain lagi. Selain dituduh menyebabkan kebungkukan bagi yang duduk di depan komputer 6-8 jam sehari, juga bisa merusak mata kita. Kita bisa bungkuk, jika tidak duduk dengan punggung yang tegak di kursi, dan lama-lama paru-paru serta jantung bisa tertekan sehingga mengurangi aliran darah dan oksigen. Oh, itu sebabnya aku sering pusing lama-lama di depan monitor. Berhubungan dengan aliran darah, rupanya. Mata kita juga bisa rusak, jika kita kurang relaksasi setelah menatap komputer terlalu lama. Usahakan berhenti sesekali, jalan-jalan atau stretching di tempat duduk. Sedangkan untuk menjaga mata coba sering-sering berkedip, tapi jangan terlalu sering di depan dengan boss, bisa-bisa dikira naksir.
Ada masalah baru bagi penggemar Blackberry atau iphone/ipod dan segala touch screen phones. Ternyata jempol kita bisa bengkak atau nyeri karena sering digunakan untuk ngetik-ngetik banyak hal dengan gadget sekecil dompet itu. Idealnya pakai keyboard kalau messagenya panjang. Selain itu leher dan punggung bisa nyeri karena kita rajin membungkuk waktu mengetik message dengan screen yang kecil. Coba sering-sering stretching untuk tangan dan punggung, apalagi setelah ngetik email panjang lebar atau artikel untuk Facebook mu. Ampun deh, hari gini, masih sempet juga ngetik pake keyboard sekecil kuku gitu!
Perth,
Take care of yourself...
-
Semoga ini bisa jadi point untuk introspeksi diri bagi diriku dan teman-teman lain. Kuakui, diriku kadang suka sombong, padahal tidak memili...
-
Perth termasuk tempat beriklim Mediterranian, maksudnya memiliki musim panas yang kering dan curah hujan tinggi di musim dingin. Monaco, Rom...
-
Soal kucil-mengucilkan ini sering kita alami, kan? Kadang-kadang hati jadi panas membara mengingat perlakuan tidak adil dari teman-teman ata...