Aku sering memperhatikan tipe peserta kuis semacam Deal or No Deal, Don’t Forget the Lyrics, yang ditayangkan di tivi. Bukan ikutan excited dengan jawaban atau hadiah $200k AUD! Tapi berusaha menarik pelajaran penting dari bahwa sebelum bertanding, ternyata kita perlu menyimpan energi!
Aku paling malas kalau melihat sikap peserta kuis Deal or No Deal yang suka excited sendiri dan norak. Lompat-lompat, peluk-peluk, kalo yang wanita suka jerit-jerit, menutup wajah, tiap sebentar bilang, ‘OMG, OMG... OMG!’, pokoknya heboh sendiri. Kelihatannya kurang bisa mengendalikan diri banget, kan? Nah, benar saja. Rata-rata peserta yang suka sok heboh tadi, biasanya di akhir acara jarang yang mendapat outstanding cash. Mungkin ketajamannya berpikir sudah mulai buyar karena kebanyakan akting dan kehabisan energi.
Ada contoh yang bisa diambil dari sikap rendah hati sebelum bertarung ini. Kebetulan terjadi di sekitarku, waktu kami akan ikutan interview beasiswa. Seorang mbak-mbak yang duduk di kursi tamu sibuk sekali memberikan petuah, wejangan, nasihat, tips and trick, etc, kepada beberapa orang peserta interview di sekitarnya. Mbak itu tidak henti-hentinya berbicara, menambah puyeng kepalaku yang sudah sakit karena flu berat.
Tampaknya ia menguasai betul seluk-beluk pertanyaan dan tipe jawaban yang perlu dikeluarkan di depan penanya.
Aku ingat satu jawaban yang dipaparkannya dengan penuh semangat kepada kami semua, yang dimulai dengan kata “jangan lupa lho, bilang... kalo ditanya, soalnya mereka kan...”
*dih, ok deh, mbak, aku ingat, kataku dalam hati*.
Beberapa bulan kemudian, setelah pengumuman kelulusan keluar, aku mendapat kabar kalo si mbak tadi ‘tidak lulus’.
Whua! Aku ikut sedih juga, karena salah satu bocoran jawaban aku ingat baik-baik dan kuamalkan.
Sayangnya, karena dia kebanyakan ngasi tips ke orang-orang, hasilnya dia jadi kehabisan energi dan konsentrasinya mungkin sudah menurun saat interview dirinya berlangsung.
Itulah sebabnya, kalau sedang ada ujian atau hal besar di depan kita, ada baiknya untuk belajar sedikit mengerem rasa antusias tak tentu arah ini. Daripada berkeluh-kesah, mengekspresikan ketakutan, menjerit histeris, ngobrol dengan orang lain, menasihati orang lain sampai cekikikan tak menentu, ada baiknya duduk dengan tenang diam-diam. Coba berdoa dalam hati, mengingat-ingat apa yang sudah dipelajari, rutinitas apa yang harus dilakukan, simpan energi baik-baik, sambil minta kelancaran dari Allah dalam mengikuti sebuah 'pertandingan'.
Jangan habiskan energi untuk moment yang paling menentukan dalam hidup kita!
Perth,