Sunday, April 1, 2012

Do something you love in hard times, and you’ll be happy…


Konsep di atas sama sekali tidak pernah kupahami tadinya. Kupikir, orang-orang yang melakukan hobi mereka pada saat sedang sekolah ini pastilah punya kelebihan waktu luang. Sedangkan aku harus belajar dan bekerja paruh waktu, so, no time, sebenarnya kalau pakai menyalurkan hobi. Tetapi lama-lama aku jadi kaku dan tidak bahagia, bahkan PhD ini jadi serasa beban tak bertepi. Apa ada hubungannya dengan tidak melakukan hobi, ya?

Setiap orang yang sedang melaksanakan suatu pekerjaan berat dalam kondisi jangka panjang dapat mengalami penurunan semangat secara bertahap jika terus berada dalam kondisi sama.

Otak yang bekerja terus menerus tanpa ada waktu berhenti sejenak untuk membuatnya kembali segar akan macet. Hati yang setiap hari menghadapi rutinitas berat akan berduka dan tidak dapat menghargai sisi positif dari perjuangan tersebut. Biasanya orang akan mengalami kemandekan untuk menjaga semangat juang mereka setelah itu. Bermuka sedih, tidak semangat, sulit tersenyum, kerap mengeluh, bersikap negatif pada orang lain, mencoba menyalahkan situasi yang dihadapi, semuanya terasa serba salah dan tidak pada tempatnya. 

Jika diteliti lebih lanjut, sebenarnya mereka lupa jika kondisi fisik dan mental perlu mendapatkan 'siraman air segar' agar tetap penuh semangat.

Kulihat banyak orang-orang di sekitarku, terutama OZ, cenderung tidak mau bekerja di hari Sabtu dan Minggu. Setelah bekerja keras selama lima hari, mereka memilih mengerjakan hobi dan kesukaan di akhir pekan, termasuk tidur siang. Bisa tidur siang di akhir pekan sebelum menghadapi minggu berikutnya, termasuk sebuah cara untuk membantu diri lebih tenang dan meningkatkan semangat.

Kegiatan lain yang menjadi pilihan mereka untuk bersantai termasuk berolahraga  seperti jalan kaki, bersepeda, mendayung di sungai, hingga memancing. Mengunjungi teman dan kerabat juga merupakan cara bersantai yang menarik. Sering kulihat mereka mengadakan barbeque di taman kota, di tepi sungai Swan, beramai-ramai dengan keluarga dan teman-teman. Cara ini benar-benar ampuh untuk mengusir rasa suntuk yang melanda setelah sibuk sendiri selama beberapa hari.

Orang dapat memilih hobi yang lebih fokus pada diri mereka. Aku menyukai menulis blog yang membantuku menyalurkan pikiran dan ide. Setiap hari Sabtu aku akan menulis beberapa artikel sambil melihat-lihat informasi dan foto-foto yang kuperlukan. Semua itu membuatku kembali bersemangat.

Belakangan, aku menyukai fotografi. Bersama hubby, jika ada waktu kami akan mengunjungi taman, pusat wisata bahkan hanya berkeliling kampus untuk memotret hal-hal yang kusuka. Aku suka bangunan, bunga, alam dan ‘bench’. Hubby unggul di bidang detil, sedangkan aku selalu punya ide tentang tata letak yang seimbang. Kami selalu berlomba memotret sebuah objek yang sama dengan sudut pandang masing-masing.

Setelah dilakukan secara konsisten, melakukan hobi di tengah masa-masa sulit tersebut membuat kami lebih ‘cerah’ dan punya energi tambahan saat mengerjakan riset. Aku juga merasa siklus hidup jauh lebih ‘pelan’, penuh arti dan tidak tergesa-gesa lagi pada suatu hal. 

Patut dicoba, kan?


Pekanbaru,


No comments: