Sunday, April 8, 2012

Macet Menulis


Pepohonan di depan kampus UNRI
Berminggu-minggu sudah aku macet menulis. Baik menulis ilmiah, menulis ringan bahkan cerpen yang biasanya hanya tersimpan rapi di disk komputerku. Padahal menulis untuk blog termasuk pekerjaan yang paling kusenangi di dunia, tapi mengapa aku bisa terkena writer’s block?

Setelah kuanalisa, ternyata ini akibat kurang membaca akhir-akhir ini. Aku tak punya waktu khusus lagi untuk membaca koran, maupun buku-buku kesukaan di rumah. Kuperhatikan kerepotan commuting (berpindah) dari suatu tempat ke tempat lain, mengantisipasi kemacetan di jalan raya maupun banyak menghabiskan waktu untuk mendengarkan aneka obrolan ringan di tempat kerja, telah mengikis waktu produktif hingga habis. Semuanya menjadi bentuk-bentuk tantangan baru yang harus kuhadapi saat ini.

So, untuk menyelesaikannya, tak lain dengan ‘MEMULAI KEMBALI’.

Bagaimana cara tercepat memulai sebuah pekerjaan yang dulu rutin kita kerjakan?

a)    Kerjakan dari bagian yang paling mudah (misalnya menulis blog)
b)   Ketika sudah mulai, lanjutkan tanpa berhenti untuk menulis berbagai hal lain yang ada di benak maupun buku ide
c)    Jika pikiran dan tangan kembali jernih, biasanya keinginan untuk tidak hanya menulis satu macam tulisan mulai terbangun
d)   Selesaikan satu tulisan dulu, baru pindah ke tulisan lain
e)    Nikmati prosesnya dan tentu saja hasilnya!


Pekanbaru,
Saat berusaha mengusir kemacetan menulis di pikiranku.

2 comments:

Haddori Amma said...

hhmmm... kalau aku nulis blog malah kayak curhat Mon..

Monita Wibisono said...

yah, emang kita punya beda style, do. aku lebih suka buat tulisan pake riset sedikit:)