Thursday, October 28, 2010

Cara praktis merasa bahagia


Serunya ketemu tips dari Marie Rowland (Body & Soul Sunday Times June 27, 2010) tentang cara praktis untuk merasa bahagia. Kutambah dengan beberapa tips lain untuk menyempurnakan cara Marie tersebut ya.

Kadang-kadang dalam menjalani hidup ini, kita sering merasa berada dalam lingkaran setan dari keinginan untuk eksis, mencapai segala macam cita-cita maupun berusaha tampak bahagia. Bukannya tambah bahagia dan produktif, kita malah merasa terjebak, kelelahan, stress dan tidak bahagia. Lucunya... mencapai kebahagiaan dengan tidak berbahagia! Beberapa tips praktis berikut yang sangat handy, untuk mengatasi saat kita merasa lebur dalam ketidakbahagiaan.

a) Dengarkan lagu-lagu nasyid/rohani, misalnya lagu Raihan yang sarat makna dan banyak mengingatkan kita seperti Puji-pujian dan I’tiraf. Insya Allah lebih bersemangat dalam menghadapi hal-hal yang membuat kita merasa sedih sendiri.

b) Bacalah atau dengarkan surat Ar-Rahman, Al Quran, yaitu sebuah surat yang mengingatkan kita untuk tidak mendustakan nikmat-nikmat Allah untuk kita. Surat itu menenteramkan hati yang merasa lemah dan selalu kekurangan, insya Allah, Allah meridhai nikmatnya untuk kita saat kita membacanya.

c) Jangan selalu membandingkan diri kita dengan orang lain dan apa yang mereka miliki. Jika kita terus-terusan merasa kurang, memang sudah pasti kita akan kurang. Coba buat list apa yang telah kita miliki, lakukan dan hal-hal yang kita syukuri. Dijamin kita tidak merasa rendah diri karena dalam hidup kita pasti pernah melakukan hal-hal penting juga.

d) Lakukan kebaikan pada orang lain, meskipun itu hanya hal-hal kecil. Memberi senyuman, berbagi sepotong coklat atau kue, mengatakan hello, membantu mengangkat tas belanjaan, hingga menanyakan ‘RUOK?’ Semua itu bisa mengangkat kembali rasa kurang berguna atas diri kita tadi.

e) Coba berhenti sejenak menggunakan jejaring sosial seperti Facebook, BBM, atau Twitter. Bergaul saja dengan orang-orang di sekeliling kita dan teman-teman yang bisa kita temui. Sekali-sekali jika sumpek, aku berusaha mengobrol di kantin kampus dengan teman-teman dekatku. Begitu berbicara dengan mereka, aku sering merasa lebih lega, karena mereka pintar membuatku merasa berarti kembali. Hiks.

f) Pikirkan hal yang kita miliki dan membuat kita bersyukur karena memilikinya. Bisa jadi anak-anak yang sehat dan lucu, suami yang setia, keluarga yang suportif, orang tua yang penyayang serta tetangga yang baik membuat kita merasa lebih bahagia.

g) Banyaklah membaca kisah-kisah kaum Dhuafa atau kaum miskin papa untuk menaikkan rasa syukur kita. Begitu banyak orang yang lebih sengsara dari kita, jadi mengapa terlalu membesar-besarkan rasa tidak bahagia diri kita ini.

Perth,
semoga membantu:)