Thursday, January 19, 2012

Ketika Aku… Menyadari Proses itu Perlu


Setelah beberapa bulan kembali ke rutinitas dan kehidupan di tanah air, aku sempat mogok blogging. Ternyata, kesukaanku pada mengisi blog dikalahkan oleh kesulitanku menyesuaikan diri dengan kehidupan baru. Dari cuaca, pekerjaan, kebiasaan orang-orang di sekelilingku, tontonan, hingga makanan yang kumakan.



Satu hal yang paling kuingat dari ‘Return Home Workshop’, bahwa kami dianjurkan untuk tidak terburu-buru ingin mengubah keadaan di sekeliling dalam waktu singkat. Proses itu harus dilakukan perlahan-lahan tanpa mengejutkan keluarga, kolega maupun mahasiswa.



Cara demikian memang sangat memakan waktu. Tetapi, orang-orang di sekelilingku perlu diberi waktu untuk memahami kalau aku bukanlah sebuah ‘ancaman’ bagi mereka. Oleh karena itu, aku harus menyesuaikan diri dengan mereka sambil menyusun rutinitas yang ingin kulakukan. Secara pribadi, aku ingin semua orang menerimaku dengan senang hati tanpa beban. Simpati yang diperoleh diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dengan teman-teman dan memudahkan implementasi ide-ide lewat dukungan tim.



Dalam masa penyesuaian diri, kita juga dituntut untuk bijaksana dan mau membaur dengan teman-teman lama tanpa ada tendensi tertentu. Kita harus mengurangi bicara, lebih rajin mendengar, aktif membantu siapa saja yang membutuhkan ide kita, dan bersikap kooperatif dalam  berbagai hal. Tidak perlu membanding-bandingkan apa yang pernah kita alami sebelumnya, karena situasi tersebut telah berlalu, sedangkan saat ini kita tengah berada dalam situasi lain lagi. Intinya, rasa ikhlas akan keadaan sekarang harus diperbesar.



Kadang-kadang, terbersit rasa jengkel karena semua tidak semudah dan secepat sebelumnya. Lagi-lagi, sikap ‘menerima’ memang membantu penyesuaian diri lebih cepat. Terkadang kita harus sering merevisi dan menurunkan standar agar tidak putus asa lalu mogok berkarya. Tak jarang kita harus kembali pelan-pelan melangkah, karena tidak bisa secepat biasa. Pada saat melambat ini, jangan diartikan sebagai saat kontra -produktif. Tetapi gunakan masa itu untuk mengumpulkan dukungan dan kekuatan. Karena, saat masa penyesuaian telah berlalu, kita bisa mengejar ketinggalan yang dialami dengan kekuatan penuh.



Saat ini, aku tidak memiliki target apapun selama setahun penuh. Kubiarkan diriku menyesuaikan diri, meskipun sempat terseok-seok pada awalnya. Pelan-pelan, kubangun rutinitas pekerjaan dan kehidupan yang lebih seimbang. Toh, tidak selamanya kita akan berada dalam ‘kesulitan’, karena sudah sunnatullah, setelah ‘kesulitan ada kemudahan’.



Semoga penyesuaian diri selama setahun ini akan memudahkanku di masa depan... Semoga yah!



Pekanbaru,

Satu cerita boring lagi dariku… (haha, enjoy!)












No comments: