Saat tinggal di Perth, aku dan hubby belajar mengkonsumsi
raw oats, barley, lentils, chickpea, beras coklat,d beras merah dan weet-bix
sebagai pengganti nasi. Semua dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada
nasi sebagai makanan pokok sekaligus menjaga kesehatan pencernaan melalui
makanan kaya serat tersebut.
Keinginan untuk mensubstitusi nasi sebagai bahan pokok,
dimulai dari pengetahuan tentang Glycaemic Index (GI). GI adalah persentase
pengaruh karbohidrat pada level gula darah. Makanan yang diproses (bentuk
aslinya tidak terlihat lagi) seperti tepung, mi instan, dan pasta, memiliki GI
tinggi dan berpotensi meningkatkan gula darah secara drastis. Tidak hanya
makanan proses, beras putih dan beras ketan cenderung memiliki kadar GI tinggi.
Sebaliknya, makanan tidak diproses seperti wholegrain, legumes dan oats malah mengandung
GI yang rendah.
Oats, barley dan aneka legumes tidak hanya dapat mengurangi
resiko penyakit berat seperti jantung, kanker dan diabetes tipe 2. Berbagai jenis makanan kaya serat tersebut diyakini
dapat menjaga berat badan ideal dan menyehatkan sistem pencernaan. Yang paling
menarik, semua bahan makanan tersebut sebenarnya tidak sulit diperoleh di
pasaran dengan harga terjangkau.
Barley memiliki tekstur lebih kasar dari oats. Untuk
memasaknya, kita perlu menambahkan air dan merebusnya cukup lama. Bulir yang
matang biasanya lebih kenyal dan cukup sulit dikunyah. Oleh karena itu, barley sebaiknya
dimakan sesekali saja, karena otot wajah kita bisa letih setelah mengunyah
bijinya. Makanan ini sangat baik untuk pencernaan karena kaya serat dan vitamin
B.
Weet-bix cukup murah dan rasanya lumayan. Biasanya kami
menjadikannya sebagai cemilan pengganti biskuit atau wedges (kentang goreng
ukuran besar). Weet-bix dicampur dengan susu dan buah-buahan menjadi makanan favorit
di Australia. Weet-bix yang dicemil seperti keripik ternyata dapat membantu
menghilangkan rasa guilty setelah menyantap
makanan tinggi kalori dan bahkan memperlancar BAB.
Dari pengalaman tersebut, kami belajar bahwa tidaklah berat kalau harus mengganti nasi
dengan aneka pangan lain. Yang paling penting adalah
kesadaran dan kemauan untuk kebutuhan hidup sehat, serta rajin membuat kreasi
penyajian agar tidak membosankan.
Pekanbaru,
No comments:
Post a Comment