Friday, October 16, 2009

Paperku... paperku...

s
Saat mengerjakan PhD ini, aku mau ingin sekali punya banyak publication. Entah itu jenis paper conference, journal ataupun hanya presentation lokal di kampus/industry, yang penting berani maju, cerita dan dapat feedback lewat publication tersebut.


Ternyata publikasi itu perlu dirancang. Apalagi kalau kita punya banyak temuan baru yang super hot dan perlu segera disosialisasikan. Termasuk apakah motivasinya karena ingin menyumbang pada knowledge, jadi terkenal di bidang tertentu, atau mo jalan-jalan lewat conference. Hehehe... Tapi lho, tipe supervisor kadang bisa membuat kita termotivasi publish paper. Supervisorku orangnya suka publikasi dalam jumlah besar dan dengan kualitas acceptable. Sedang supervisor seorang temanku, hanya meminta paper dalam jumlah terbatas tapi publish di jurnal terkenal.

Bagusnya, supervisorku selalu memberikan kita kesempatan untuk selalu updating riset di masyarakat ilmuwan. Kita jadi lebih cepat dapat feedback dari kalangan scientist lokal dan internasional tentang hasil penelitian yang singkat dan jelas tadi. Sedangkan jeleknya, hasil paper singkat sangat terbatas daya analisisnya, sehingga mungkin index citationnya tidak terlalu tinggi.

Kalau supervisor temanku, sangat perfectionist, karena ingin masuk jurnal dengan impact factor yang besar, sehingga data maupun analisis njilimet harus dilakukan walaupun perlu banyak waktu. Jurnal dengan impact factor yang tinggi akan meninggikan index citation, dan otomatis hasil riset temanku akan terkenal lebih lama di khalayak ilmuwan. Cuman itulah, perlu waktu, kesabaran dan ketenangan dalam menghasilkan pekerjaan dengan kualitas tingkat tinggi begitu.

Untuk mengimbangi supevisor jenis pertama, setelah dapat banyak data, maka kita bisa mulai menganalisis pekerjaan kita dan rangkum semua temuan untuk dipublish di jurnal yang punya high impact factor. Jadi kekurangan dari publish di conference bisa teratasi.

Sedang untuk mengimbangi kebosanan mengerjakan pekerjaan dari tipe supervisor kedua, kita mesti pintar-pintar cari koneksi dan kesempatan mempresentasikan hasil riset kita, agar rasa jenuh mengambil data terus-menerus terobati. Kadang quick feedback and comment dari orang lain itu perlu banget lo. Terutama ngerasain 'jalan-jalan' dan ketemu scientist lain dalam suasana informal. Kan kita perlu 'treat' juga setelah bekerja keras seperti mesin di lab.

So, banyaknya publikasi yang dihasilkan juga tergantung tipe student kayaknya. Kalo tipikal sepertiku yang cepet bosenan, mungkin publish-publish banyak dalam waktu singkat akan lebih menyenangkan. Tetapi yang paling bagus itu yaa tekun, rajin, sabar dalam mengolah dan menganalisis berbagai kemungkinan, jadi bisa bikin high quality papers.


Perth,
seperti barang obralan saja, paper, paper... yang banyak ya~

No comments: