Aku berterima kasih sekali pada Nancy dan Iwan, teman-temanku yang selalu rajin membawakan koran Sunday Times gratis tiap hari Minggu. Tiap hari Minggu, Nancy bekerja menjual koran Sunday Times di sebuah lokasi. Cara jualannya menarik, karena tumpukan koran sudah diantar distributor ke lokasi jualan, jadi mereka tidak harus mengambil sendiri. Kemudian, Nancy tinggal menunggu pelanggan yang membeli selama beberapa jam. Bayarannya menarik, kerjanya pun sekitar 7 jam, menurut Nancy lumayan untuk menghibur dirinya yang seminggu penuh bekerja full time di rumah mengurus anak-anak. Go Nancy!
Tiap Minggu sore, akupun mengendap-endap, eh, enggak ding, menuju halaman belakang unit Iwan dan Nancy. Di sudut pekarangan, biasanya ada satu bundel koran Sunday Times. Aku bisa mendapatkan koran gratis, karena temanku yang baik hati ini mengambilkan satu bundel dari tumpukan koran jualannya. Seperti layaknya seorang pelanggan, akupun dengan riang gembira menggotong sebundel koran tersebut ke rumah. Menggotong, tepatnya, karena korannya terdiri dari koran utama yaitu:
satu bundel READER'S MART untuk iklan jualan barang-barang,
satu bundel bagian PROPERTY untuk mengiklankan rumah dijual atau disewakan,
satu majalah mini STM berisi kisah-kisah nyata,
satu bundel BODY & SOUL yang berisi topik seputar kesehatan, gaya hidup, parenting, relationship,
satu koran mini HOME untuk inspirasi interior dan landskap,
satu koran STM Entertainment berisi liputan film dan musik terbaru serta
satu TV GUIDE berisi list acara semua tivi di Australia dalam seminggu.
Satu bundel tebal itu cukup untuk bacaanku selama seminggu, hingga datang koran terbaru dari Nancy. Tujuan utamaku tidak hanya mengetahui berita terbaru atau mengamati gaya hidup orang Australia, informasi terhot dari lingkunganku sampai informasi penting untuk kesehatan dan relationship. Klisenya, bisa juga guna menambah kosa kata, membiasakan diri membaca berita dalam bahasa Inggris ringan untuk memperlancar daya tangkapku.
Kebiasaan ini muncul sejak aku sekolah di UK dulu. Sunday Mail atau majalah goss anak muda maupun koran gratis yang bisa diambil di bis, semuanya aku lahap. Mungkin karena aku kekurangan gizi bacaan, jadi aku selalu ingin membaca koran dan majalah. Lagian, karena harga majalah cukup mahal, koran yang tebalnya sedemikian rupa selain murah juga isinya banyak. Lumayan untuk seminggu dan ngetem di tempat paporit membaca (rahasia:), hiks!).
Kukira dengan mengikuti berita-berita lokal sebenarnya kita dapat beradaptasi dengan cepat di sebuah lingkungan baru. Informasi mengenai hal-hal bersifat lokal seperti kegiatan, tempat rekreasi, kebiasaan akan membantu kita mengatasi culture shock dengan efektif. Dengan mengetahui berbagai informasi lokal, kita akan cepat mengetahui di mana orientasi dan posisi kita. Sebab itu kita akan merasa menjadi bagian dari lingkungan tersebut dan dengan cepat mengenali serta menyesuaikan diri dengan kebiasaan setempat.
Kebiasaan membaca koran ringan-ringan seperti itu juga turut memperlancar diriku mengisi blog ini. Terus terang, banyak tips-tips menarik aku tulis ulang seperti artikel untuk majalah pop. Apalagi kalo topik-topiknya super hot, sangat baru dan tidak lazim, pasti banyak yang menyukainya. Padahal aku cuma berbekal satu bagian dari koran STM, loh.
Perth,
TV guide, paling dicari dalam bundelan Sunday Times:)
A lecturer, an engineer, a learner, a researcher, a reviewer, a traveller, an adventurer. Love plans and plants.
-
Semoga ini bisa jadi point untuk introspeksi diri bagi diriku dan teman-teman lain. Kuakui, diriku kadang suka sombong, padahal tidak memili...
-
Perth termasuk tempat beriklim Mediterranian, maksudnya memiliki musim panas yang kering dan curah hujan tinggi di musim dingin. Monaco, Rom...
-
Soal kucil-mengucilkan ini sering kita alami, kan? Kadang-kadang hati jadi panas membara mengingat perlakuan tidak adil dari teman-teman ata...