A lecturer, an engineer, a learner, a researcher, a reviewer, a traveller, an adventurer. Love plans and plants.
Thursday, December 16, 2010
Cepatlah bangkit dari 'kekalahan'
Tiap orang pasti pernah merasa 'kalah' atau tidak sukses dalam melakukan sesuatu. Padahal mungkin saja semua sudah disiapkan, tetapi karena suatu dan hal lain apa yang direncanakan berjalan kurang lancar. Berbagai rasa di dalam hati yang kurang nyaman seperti marah, sedih, jengkel, sudah pasti berbaur menjadi satu.
Kalau pernah mengalami rasa 'kalah' atau tidak sukses tadi dalam kehidupan, reaksi orang bisa berbeda-beda. Ada yang menyesal, sedih, diam, pura-pura tidak mau tahu, pokoknya reaksi awal pastilah berkaitan langsung dengan kejadian yang dialami. Kadang hal tersebut seperti trauma mendalam, terus-menerus menghantui, sehingga seseorang takut untuk mengambil sikap atau langkah baru. Kuatir kalau ditolak lagi, tidak sukses lagi, punya perasaan campur aduk lagi, kan?
Sebenarnya yang dikuatirkan itu adalah perasaan gagal. Gagal membuat diri seseorang menjadi terasa kecil, tidak berharga di mata orang lain, serta tidak pantas untuk menduduki posisi tertentu atau bahkan menikah dengan orang tertentu. Jika menyadari bahwa rasa gagal berbanding terbalik dengan bahagia, maka gagal dan bahagia itu memang akan pernah dialami setiap orang. Apalagi jika menyadari kalau tiap hal dalam hidup ini selalu ada pasangannya~ seperti malam-siang, susah-senang, gagal-sukses, sudah jelas kalau tidak gagal, pasti sukses!
Pada saat kita mengalami sejenis 'kekalahan' atau kegagalan tadi, untuk cepat bangkit dan tidak berlama-lama bahkan tenggelam dalam keadaan itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan:
a) Coba katakan dengan jujur perasaan kita tentang kegagalan tadi.
b) Coba ukur hal yang baru saja kita lakukan dengan hal-hal serupa yang dulu pernah kita lakukan dan sukses. Kita akan dapat membandingkan bagaimana rasanya melakukan hal yang sama tetapi lebih memuaskan hati. Pokoknya, jangan langsung merasa inferior karena hal yang baru terjadi. Seimbangkan dengan kesuksesan lain di masa lampau.
c) Jangan menyalahkan diri sendiri. Coba ingat-ingat, sudah berapa hati-hati dan matang persiapan kita, tetapi masih tidak bagus juga hasilnya. Kasihanilah diri kita yang sudah bersusah-payah, tapi terasa gagal. Katakan pada diri, "That was okay. We did our best".
d) Bandingkan keadaan kita sebelum dan sesudah melakukan hal tersebut. Setidaknya diri kita telah melakukan sesuatu hari ini, karena ada juga orang yang tidak mendapatkan apa-apa dalam suatu hari.
e) Ingat-ingat, kegagalan bukanlah akhir segalanya, sepertinya tiap orang di muka bumi ini pasti mengalami hal yang sama. Orang yang pernah melakukan sesuatu yang besar juga pasti pernah tidak sukses.
f) Tetapi ada perbedaan antara orang yang optimis dengan pesimis. Si optimis akan berkata, "Baik, saya akan coba lagi, saya akan cari cara untuk melakukannya dengan baik". Sedang si pesimis sudah pasti akan berkata, "Saya tidak akan mau melakukan hal itu lagi".
g) Maka, jangan disebut-sebut lagi hal yang membuat kita merasa kalah tadi. Tetaplah berjalan tegak dengan penuh percaya diri, untuk memperbaiki aspek yang dikira menyebabkan kegagalan.
Tetap semangat!
Selamat mencoba!
Melbourne,
an advice for a friend
-
Semoga ini bisa jadi point untuk introspeksi diri bagi diriku dan teman-teman lain. Kuakui, diriku kadang suka sombong, padahal tidak memili...
-
Perth termasuk tempat beriklim Mediterranian, maksudnya memiliki musim panas yang kering dan curah hujan tinggi di musim dingin. Monaco, Rom...
-
Soal kucil-mengucilkan ini sering kita alami, kan? Kadang-kadang hati jadi panas membara mengingat perlakuan tidak adil dari teman-teman ata...