Saturday, April 30, 2011

Biar begitu, tetaplah berbuat... (baik)


Sungguh berat berlaku konsisten dalam berbuat kebaikan. Saat kita mulai rutin mendirikan sebuah kebaikan, misalnya menyebarkan salam, kadang ada saja yang menghalangi keinginan kita. Entah yang disalami tidak mau menjawab, atau malah dari jauh pura-pura tidak melihat, lama-lama kita semangat kita untuk mengucapkan salam kepada sesama muslim jadi berkurang. Ikhlas saja atau ngambek jalan terus ya?

Mengerjakan sebuah kebaikan di zaman sekarang sudah seperti barang langka saja, apalagi untuk konsisten melaksanakannya. Berapa banyak orang lebih suka mencuri waktu kerja untuk berkomunikasi yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan? Berapa banyak orang mencoba menipu, memprovokasi, menjerumuskan dan mengajak orang lain agar mau berbuat hal buruk yang sama dengan mereka? Mencari kawan, kan, rupanya.

Jangankan untuk mengajak orang lain berbuat baik, berusaha melakukan kebaikan untuk diri sendiri saja sudah dicemooh ‘lebay’. Sudah sering kita mendengar orang yang mencoba konsisten berbuat baik berusaha dijatuhkan dengan cara ‘halus’ seperti menurunkan semangat mereka, atau dengan cara ‘kasar’ yakni dengan tegas mendorong mereka keluar dari lingkaran. Hal-hal seperti itu membuat orang yang tadinya rela dan tulus melangkah, bisa ciut hati dan nyalinya, sehingga memilih jalan lain yang lebih aman seperti mengundurkan diri atau tidak menghentikan usahanya tanpa ada alasan. Menyedihkan sekali, bukan? Akhirnya kita kehilangan banyak orang-orang yang baik, jujur, punya kemauan keras untuk bekerjasama, karena tidak dapat mengatasi rasa kecewa dan trauma dalam hati mereka.

Tetapi seperti biasa, suatu masalah pastilah ada jalan keluarnya. Jika kita ingin dapat konsisten melaksanakan suatu kebaikan, just do it, bagaimanapun/seperti apapun/biarpun orang menyangsikan dan mencoba menjatuhkan semangat kita. Biarkan saja suara-suara negatif itu berdengung, kita harus tetap berbuat baik. Karena niat kita bukan untuk dipuji atau dihargai, tetapi kita berniat bahwa kebaikan yang kita lakukan hanya untuk Allah semata. Kita ikhlas melakukannya, karena mengharap pahala dan ridha dari Allah, bukan dari manusia.

Oleh karena itu, kita tidak perlu berlaku sama dengan orang-orang yang mencoba melemahkan semangat kita tadi, seperti mencoba membalas perlakuan mereka dengan buruk. Kitapun tidak harus mengkonfrontasi atau mengemis minta pengertian mereka agar mereka mengubah cara pandang mereka terhadap kita. Jika kita memang melakukan kebaikan itu dengan ikhlas, demi Allah saja, mengapa kita harus takut pendapat orang lain mengenai diri kita? Jangan kuatirkan kata-kata manusia, karena kata-kata dan keraguan mereka (seharusnya) tidak cukup kuat untuk menghalangi langkah kebaikan yang kita lakukan.

Sahabat, suatu kali sebuah puisi~ yang dimuat dalam blog bapak Prayitno Ramelan di Kompasiana, mengingatkan bahwa kita harus tetap konsisten berbuat baik walau bagaimanapun sulitnya. Puisi ini ditulis oleh bunda Theresa, seorang Katolik taat dari Calcutta, India, yang terkenal dengan kebaikannya dalam melayani dan merawat orang-orang miskin. Tarik sajalah semangat dan ilmu ikhlas dalam berbuat kebaikan dalam puisi ini. Semoga nasihat beliau dapat menggugah kita untuk selalu tetap berbuat baik dalam keadaan apapun.

‘Selalu antara Engkau dan Tuhan’

Orang kerap kali tidak bernalar, tak logis dan egois
Biar begitu, maafkanlah mereka

Bila engkau jujur dan berterus terang, orang mungkin akan menipumu
Biar begitu, tetaplah jujur dan berterus terang

Bila engkau sukses,engkau akan mendapat teman-teman palsu dan teman-teman sejati
Biar begitu, tetaplah meraih sukses

Apa yang engkau bangun bertahun-tahun, mungkin akan dihancurkan seseorang dalam semalam
Biar begitu, tetaplah membangun

Bila engkau menemukan ketenangan dan kebahagiaan, orang mungkin akan iri hati dan dengki
Biar begitu, tetaplah berbahagia dan temukan kedamaian hati

Kebaikan yang engkau lakukan hari ini, mungkin akan dilupakan orang keesokan harinya
Biar begitu, tetaplah lakukan kebaikan

Ketahuilah, pada akhirnya,
Sesungguhnya semua ini adalah antara engkau dan Tuhan

Tidak pernah antara engkau dan mereka

Perth,

No comments: