Wednesday, June 10, 2009

The Alchemist (4)


Lesson no 4

“The secret of happiness is to see all the marvels of the world, and never to forget the drops of oil on the spoon”

Kalimat itu keluar dari cerita seperti ini.

Alkisah, seorang anak ingin mengetahui ‘the secret of happiness’ dari seorang tua yang bijaksana. The wise man tinggal di dalam istana besar. Orang tua itu lalu menyuruh anak tadi berkeliling melihat istana itu selama dua jam. Tetapi... ia harus membawa sendok berisi dua tetes minyak. Beliau berkata, ” bawa sendok ini, tapi jangan jatuhnya minyaknya”.

Anak itu mulai berjalan-jalan keliling istana, naik turun tangga, tetapi matanya tetap melihat ke sendok. Setelah dua jam, ia bertemu the wise man itu lagi.

“Lihat tidak, permadani Persia yang indah di dinding ruang makanku? Lihat tidak, kebun indah yang dibuat oleh tukang kebun terhebat di dunia selama sepuluh tahun? Kamu juga lihat tidak, ada banyak buku-buku indah di perpustakaanku?” tanya the wise man.

Anak itu langsung merasa malu dan mengaku kalau ia tidak melihat apapun. Ia kuatir akan menjatuhkan minyak yang ada di sendok itu.

”Kalau begitu, kembali berjalan dan coba amati ’perhiasan’ dunia ini,” kata the wise man.

Leganya. Anak itu mengambil sendok dan kembali berkeliling istana tadi. Kali ini dia mengamati semua lukisan dan pahatan di dinding atau langit-langit istana. Ia melihat kebun, gunung, bunga-bunga dan mencoba buah-buahan yang tersedia. Setelah kembali ke the wise man, ia menceritakan apa yang terjadi.

”Tapi, mana minyak di sendok yang kuberikan tadi?” tanya the wise man. Ternyata minyak itu sudah tidak di sendok lagi.

Hah?

So… keluarlah kalimat di atas tadi.

Menurutku, saat kita berjalan mencapai cita-cita (membawa minyak di sendok), kita memang perlu fokus. Tetapi, saat yang bersamaan, jangan lupa ya, untuk menikmati berbagai keindahan ciptaan Allah juga. Bekerja terlalu fokus mencapai cita-cita terus akan membuat hati kita kering. Maka, sambil bekerja keras, kita perlu melihat keliling kita, mensyukuri betapa banyaknya keindahan ciptaan Allah, seperti landscape, kebun, bunga, gunung, laut, alam semesta). Pekerjaan mencapai cita-cita kita tetap berjalan, di saat bersamaan kita masih sempat menikmati ’keindahan dunia’ ini. Itu rahasianya menjadi ’bahagia’ dalam hidup.


Perth,
will be continued...