Friday, January 22, 2010

Bekerja dengan Cinta


Jadi ingat lagu KLa, yang judulnya 'Hey'. Isi lagu itu menyinggung tentang 'bekerja dengan cinta', yang menjadi jiwa dalam mencapai sebuah cita-cita. Seperti apa ya, bekerja dengan cinta?

Aku suka kasihan melihat beberapa orang yang kutemui di Perth ini. Terutama orang yang tidak mencintai pekerjaannya. Barangkali karena mereka bekerja untuk hidup, menghidupi diri dan keluarga serta bersenang-senang, maka mencari uang sebanyak-banyaknya selalu jadi prioritas mereka.

Jika ada pekerjaan yang kurang menyenangkan tetapi harus dikerjakan, maka mereka akan mengerjakannya sambil ngomel-ngomel diselingi kata-kata f*****g atau b****y! Menurut hematku, apalah untungnya mengerjakan pekerjaan berat sambil mengomel dengan kata-kata jorok seperti itu. Tidakkah itu menambah berat tangan, pikiran dan jiwa saja? Toh, pekerjaan itu akan diselesaikan juga.

Tidak mencintai pekerjaan juga sering diperlihatkan teman yang lain. Kadang ada saja keluhan yang tidak mutu harus kudengar darinya tentang riset. Semua juga tau kalau riset tetap harus dikerjakan, tetapi reaksinya akan pekerjaan tersebut sudah meruntuhkan semangat yang susah-payah dipupuknya selama ini. Tidakkah dapat menahan diri sedikit, agar tidak sering-sering mengeluh? Aku cuma bisa tersenyum sedikit dan berusaha menyabarkannya. Jika tidak tahan juga, biasanya aku terpaksa kabur agar diriku tidak terpengaruh.

Nah, dari dua contoh di atas, kita bisa lihat 'bekerja dengan cinta' tidak diaplikasikan oleh yang bersangkutan.

Jika kita bekerja dengan cinta, yang terjadi, kita akan merasa ringan melakukannya. Ibaratnya kita sedang melakukan hobi yang kita sukai dan terus-menerus ingin kita kerjakan. Tidak ada rasa berat hati, rasa jengkel, ingin mengeluh maupun lelah, karena kita melakukan hal yang kita senangi.

Bekerja bisa jadi alasan untuk mendapatkan uang. Tetapi lebih benar lagi jika kita bekerja untuk mencapai cita-cita, tujuan hidup kita, membantu umat maupun negara ataupun sebagai wujud rasa syukur kita kepada Allah, sang Pencipta. Karena itu, apapun yang kita kerjakan setidaknya dianggap sebagai sesuatu yang akan memuliakan diri sendiri. Janganlah kita kuatirkan berapa pendapatannya, bagaimana hasilnya, ataupun komentar orang-orang mengenainya.

Orang yang mengerjakan sesuatu dengan rasa cinta, akan tercermin di wajah, kepribadian dan tubuhnya. Jika seseorang terlihat lebih muda, lebih bahagia, lebih positif, lebih dekat dengan Allah, bugar, dan selalu produktif, maka bisa dipastikan dia sedang mengerjakan sesuatu yang dia sukai.

Tetapi kalau dia tidak menyukai pekerjaannya, maka orang tersebut akan terlihat kusut, kuyu, gampang stress, panik, sering mengeluh, tidak ramah, dan tidak produktif!

Kawan, karena begitu banyak manfaat bekerja dengan cinta, sehingga mudah-mudahan perenungan ini dapat membantu kita untuk mulai mencintai pekerjaan kita yang menggunung itu.

Perth,
berbahagialah jika masih ada yang harus dikerjakan:)