Sunday, May 23, 2010

es-bi-wai


Siapa yang mulai memanggil pak Bambang dengan sebutan SBY?

Aku ingat seorang teman kuliah asli Malaysia, mas S, si penggemar lagu-lagu Samson, soundtrack film Heart dan apa saja yang berbau Jawa Barat.

"Mon, mon, presiden kamu itu, namanya siapa, ya?" tanyanya padaku suatu hari.

"Pak Susilo Bambang Yudhoyono" jawabku singkat.

"Iya, tapi panjang sangat, kamu call dia es-bi-wai, kan?" tanyanya lagi.

Es-bi-wai? Keningku berkerut, berpikir keras, nama siapa itu?

"Pak es-be-ye? Iya, oh iya, in your term, es-bi-wai, ya" aku tertawa geli.

"Presiden kamu is very practical, namanya cukup pakai singkatan saja" dia ikut tertawa.

Bener ya, entah di mana asal muasalnya jadi pak SBY, akupun tidak mengikuti.

Apa mungkin karena namanya terlalu panjang untuk disebutkan dengan cepat? Jadi muncullah ide menyingkat nama tersebut.

Yang jelas, penyebutan nama tengah beliau bisa jadi hal menarik bagi orang Australia.

Soalnya kalau baca berita, para penyiar radio dan pembaca berita tivi Australia harus menyebutkan nama lengkap beliau.

"Indonesian President, Susilo (tepat!) Bembeng (ahhh) Yudhoyono (hebat!)..."

Ga pas banget... awalnya bagus, tengahnya ga asik walaupun nama belakangnya Alhamdulillah pada bisa.

Hingga suatu hari, terkejut juga saat mendengarkan radio, ada penyiar yang bisa bilang, "Bambang"

Bukan main, teman sesama penyiar yang saat itu siaran bersamanya ikut kagum.

"How did you do that? I've been trying so hard to say it, but always end up with "Bembeng" all the time"

Aku geli mendengarnya.

"I probably get used to say it" jawab temannya yang lancar bilang "Bambang". Soalnya dia kan tugasnya memang membaca berita tiap hari.

"Give a try" dia menyuruh temannya mencoba bilang "Bambang".

"Bembeng... Baembeng..." si penyiar kedua mencoba berulang-ulang.

"Almost there" penyiar pertama menyemangati.

"I had a funny feeling saying that name again and again..." akhirnya begitu jawab penyiar kedua, ga enak hati.

Hehehe, ribet amat sih.

SBY aja, kan lebih praktis:)

Perth,