A lecturer, an engineer, a learner, a researcher, a reviewer, a traveller, an adventurer. Love plans and plants.
Tuesday, February 8, 2011
Hampir setahun kemudian: opiniku tentang Facebook (lagi)
Haha, setelah postingan opiniku dipublish hampir setahun lalu, aku sempat menon-aktifkan account Facebook berulang kali. Jika sedang down, aku cabut, jika sedang up atau lagi enak mood-nya, aku balik. Heran, kan?
Seperti apa-apa yang terjadi dalam hidup, 'there's always a room for improvement', kata orang bijak. Maksudnya, selalu ada kesempatan untuk memperbaiki diri, walau little. So, setelah cukup nasty, keji dan akhirnya guilty dengan opiniku di sana, akhirnya aku belajar untuk 'menerima' keberadaan Facebook.
Suatu ketika, setelah pernah jengah dengan teman yang selalu update status dengan detil, nyinyir dan tak henti-henti, kini aku maklum. Mungkin ia kesepian dan mencoba mendapatkan perhatian dengan berbagi segala macam berita dan isi pikirannya kepada publik yang langsung memberikan tanggapan. Kesian...
Suatu ketika, aku sempet jeles melihat foto-foto teman yang tiap sebentar diupdate di berbagai lokasi dan negara, kini aku jadi bersyukur. Foto-foto mereka mengantarkanku cuci mata gratis tanpa bayar tiket ke berbagai tempat yang belum pernah kukunjungi dan sudah tentu membuatku semakin bersemangat untuk menyusun rencana mengunjunginya di masa depan!
Suatu ketika, saat aku pernah merasa down karena orang sibuk menuliskan status misalnya, 'selesai chapter 2, cihuy!', kini aku tidak mau down lagi. Tiap orang punya target, prioritas, kesempatan, kecepatan dan kemampuan yang berbeda-beda. Jika ia telah selesai chapter 2 sedang aku masih struggling dengan data, ya mau diapakan lagi, itulah kenyataannya. Sekarang, bagaimana caranya agar aku dapat mengikuti jejaknya itu ya? (hehe).
Suatu ketika, aku pernah jengkel tenan saat emailku, komenku dan sapaanku tidak dibalas oleh teman-teman di FB sana, kini aku bersabar menunggu. Siapa tau teman-temanku lagi sibuk, lagi tidak buka FB, lagi lupa, atau lagi menghindariku... aku tunggu sampai ia menghubungi kembali. Karena aku yakin, 'ia mungkin perlu waktu untuk mengerti dan berani menyapaku setelah bertahun-tahun tidak berjumpa serta merasa tidak connect lagi denganku'.
Suatu ketika, aku sempat mual mengamati polah teman-temanku di FB, kali ini aku lebih merasa terinspirasi! Buktinya, dari berbagai keluhan, ratapan, pajangan foto, serta tulisan di notes mereka, aku bisa belajar banyak hal, ide tulisan untuk blog serta banyak renungan hidup untuk memperbaiki kepribadianku.
Intinya, FB kali ini tidaklah mengintimidasi, tetapi menjadi sumber inspirasi dalam hidupku dengan warna-warni kehidupan yang disajikan teman-temanku secara terang-terangan.
Hmmh,
aku tetap pengamat yang pasif loh, kawan. Makasih boleh mengamati hidup kalian.
Perth,
-
Semoga ini bisa jadi point untuk introspeksi diri bagi diriku dan teman-teman lain. Kuakui, diriku kadang suka sombong, padahal tidak memili...
-
Perth termasuk tempat beriklim Mediterranian, maksudnya memiliki musim panas yang kering dan curah hujan tinggi di musim dingin. Monaco, Rom...
-
Soal kucil-mengucilkan ini sering kita alami, kan? Kadang-kadang hati jadi panas membara mengingat perlakuan tidak adil dari teman-teman ata...