Wednesday, May 13, 2009

I like to keep it quiet


Cukup kaget juga abis baca artikel ini... http://www.eramuslim.com/oase-iman/berhati-hatilah-kepada-siapa-anda-bercerita.htm

Bukan karena cerita itu tentang mas-mas ikhwan yang kuhormati, tapi ya karena itulah tadi, karena kita memang harus hati-hati kepada siapa kita membicarakan plan kita. Tulisan ini aku munculkan karena ingat pesan bunda, kalau tidak usah terlalu mengumbar rencana-rencana baik kita, apalagi yang belum dijalankan.

Menurutku, selain cerita di atas, ada dua sebab kenapa kita perlu keep our every plan quiet.

Pertama, karena ”Manusia boleh berencana, tapi Allah yang berkehendak...” Jadi apapun bisa terjadi sebelum rencana itu terlaksana. Orang jaman dulu seperti mama dan nenekku, sering pesan kalo sesuatu belum tentu jadi, sebaiknya tidak perlu terlalu diumbar, kecuali sudah jelas ’jalan’nya. Soalnya, kadang sikap 'pamer' kita itu, mungkin bikin orang jadi jealous, so mereka bisa aja tergoda untuk menyabotase rencana kita. Orang-orang lugu seperti ini sering jadi obyek orang-orang licik yang suka copy-paste ide orang lain, lalu mengklaim kalo itu idenya sendiri.

Kadang-kadang dalam mengerjakan riset, aku tidak bermaksud mengumbar hasil eksperimenku. Bagi para researcher, sharing pengetahuan ternyata jadi wadah untuk belajar lebih cepat. Hanya saja, kita harus berhati-hati karena tidak semua orang punya niat mulia untuk belajar atau mengajar. Ada juga tipikal researcher pengecut yang mau short cut saja, tidak mau berpikir atau bersusah-susah melaksanakan riset sendiri. Contohnya, baru-baru ini, aku dikejutkan oleh pemuatan foto risetku di thesis seorang colleague. Dulu setahuku, ia meminta foto itu untuk presentasi sementara di depan supervisor. Tak tahunya, foto itu dimuat dalam thesisnya. Selain ia tidak melakukan eksperimen yang mensupport foto-foto itu, ia langsung menganalisis foto tersebut persis seperti yang aku ceritakan padanya. Ia pun tidak menuliskan sumber atau researchernya (baca: aku). Sayangnya aku baru tau setelah ia lulus, jadi aku tidak bisa menahan dia untuk tidak memuat foto tersebut. Aku jadi merasa jengkel juga, karena sempat 'pamer' kasus yang sedang kuteliti pada orang yang tidak bertanggung jawab seperti itu.

Kedua, supaya kita lebih rendah hati. Sering kan ketemu orang yang tidak begitu happy lihat kesuksesan kita, terus malah jadi jealous, comment ga enak, atau malah memelas menyesali dirinya... Kita jadi ga enak atau terharu pula akhirnya... Terus, jadilah kita ragu-ragu menjalankan rencana tadi dan mungkin berakibat tidak jadi. Selain itu, sikap pamer membuat kita tidak dihormati atau malah bikin kita tinggi hati karena orang terlihat tidak lebih baik dari kita. Apapun itu, orang yang rendah hati akan lebih disayangi orang daripada yang tinggi hati.

Temanku bercerita, tentang kenalannya yang dari dulu tiap ada kesempatan selalu mengumumkan bahwa ia akan melanjutkan S2 ke luar negeri. Tanpa pilih-pilih tempat dan waktu, bahkan kepada orang yang ga nanyapun dia selalu mengatakan akan berangkat sekolah. Padahal rasanya belum ada sumber dana yang jelas. Orang-orang jadi bertanya-tanya terus. Mereka lama-lama jadi merasa aneh, soalnya katanya akan berangkat, tapi, sampai sekarang belum juga jadi kenyataan. Aku yang mendengar kisah tersebut, sungguh kasihan kepadanya. Coba kalo ia lebih rendah hati dan tidak selalu terkesan pamer, mungkin saja jalannya lebih mulus tanpa hambatan karena tidak ada beban...

Berkaca dari kisah-kisah di atas, sebaiknya rencana-rencana serius yang belum dilaksanakan kita keep aja dulu sampe selesai kita kerjakan. Aku selalu keep my plan quiet, kecuali buat seru-seruan dan sifat plannya kurang berbobot... itu baru aku publish (no hurt feelings, bisa iya, bisa tidak). Sedang untuk rencana serius, aku baru mau share dengan keluarga, suami atau my sister. Others... mungkin sahabat yang memang mengerti aku dan mau mendoakanku. Kecuali kalau sudah 90% pasti, baru kalo ada yang nanya, aku jelaskan.

So, being humble and diplomatic sajalah….

Jangan pamer dan akhirnya cuman jadi omong doang…

Perth,
We do like humble and harmless people... don’t we?

No comments: